Beritatrends, Magetan – Menghadapi musim penghujan dengan potensi cuaca ekstrem, Dinas Lingkungan Hidup dan Pangan (DLHP) Kabupaten Magetan, Jawa Timur, mulai meningkatkan upaya antisipasi pada pohon-pohon pelindung di jalan raya dan fasilitas publik.
Langkah ini diambil untuk memastikan keamanan dan kenyamanan warga, khususnya dalam menghadapi ancaman angin kencang serta hujan deras.
“Menghadapi ketidakstabilan cuaca yang ditandai dengan angin kencang dan hujan deras. Pemkab Magetan melalui DLHP secara gencar dan masif melakukan antisipasi dengan pendataan, perapihan, serta pemangkasan pohon pelindung di sejumlah ruas jalan dan fasilitas publik,” ujar Kepala DLHP Magetan, Saif Muchlisun, Selasa (05/11/2024).
Langkah ini dilakukan agar tidak terjadi pohon tumbang yang bisa membahayakan keselamatan masyarakat.
Muchlisun mengakui bahwa tantangan terbesar dalam menjalankan program ini adalah keterbatasan sumber daya manusia dan sarana prasarana.
Dengan hanya empat personil yang bertugas, DLHP Magetan harus melakukan pemantauan dan pemangkasan secara selektif di berbagai wilayah.
“Personil kami untuk pemotongan pohon ini hanya empat orang. Mereka bekerja setiap hari untuk mendata, merapikan, dan memangkas pohon di area yang menjadi kewenangan kami,” tambahnya.
DLHP juga mengidentifikasi beberapa ruas jalan yang dianggap paling rawan, salah satunya di Jalan Samudra. Di titik tersebut, pemangkasan pohon dilakukan secara intensif untuk menghindari risiko pohon tumbang.
“Pemangkasan rutin ini bukan hanya dilakukan di musim penghujan, tapi sudah kami laksanakan sejak sebelumnya,” jelas Muchlisun.
Selain menghadapi tantangan cuaca, DLHP juga memiliki kendala teknis dalam penanganan pohon besar, karena minimnya sarana seperti truk skylift yang hanya mampu menjangkau ketinggian sekitar 6-8 meter.
“Kalau pohon lebih tinggi, petugas harus memotong secara manual dengan memanjat. Hal ini membutuhkan keahlian khusus dan kehati-hatian ekstra karena banyaknya kabel listrik yang melintang,” jelasnya.
Sebagai bentuk pengelolaan limbah hasil pemangkasan dan penyapuan, DLHP Magetan telah mendirikan empat rumah kompos yang mendukung program “Si Tepo” (Aksi Tebar Kompos). Program ini memungkinkan masyarakat memanfaatkan dedaunan dari hasil pemangkasan sebagai pupuk kompos yang dapat diambil secara gratis di beberapa titik, termasuk di Pasar Sayur, TPA Milangasri, Banjar Mlati, dan Tambran.
Dengan segala keterbatasan, DLHP Magetan tetap berkomitmen untuk menjaga kota agar tetap aman, sejuk, dan hijau. “Kami juga terus menggalakkan program reboisasi dan penghijauan setiap awal musim penghujan agar Magetan tetap rindang dan hijau, meski dengan keterbatasan alat dan personil,” tutup Muchlisun