drh. Nur Haryani, Kepala Disnakkan Kabupaten Magetan.
Beritatrends, Magetan – Demi keberlangsungan dunia peternakan dan perikanan maupun industrinya di Wilayah Kabupaten Magetan, berbagai program telah dilakukan oleh Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Magetan.
Berbagai potensi berbasis ternak dan perikanan terus digenjot, salah satunya adalah potensi sapi, dan kambing beserta susunya.
Data Disnakan menyebutkan, untuk populasi sapi di Kabupaten Magetan sebanyak 118 ekor sapi potong dan 350 sapi perah.
Sedangkan untuk populasi kambing, sebanyak 44 ribu ekor dan domba 36 ribu ekor, berada di wilayah Magetan timur, mulai Kecamatan Sukomoro, Kecamatan Takeran, Kecamatan Maospati hingga Kecamatan Karangrejo.
Disisi lain, untuk menjamin rasa aman warga Kabupaten Magetan atau masyarakat luar daerah yang mencari hewan ternak khususnya pada hari raya Idul Adha, Disnakkan Kabupaten Magetan melabeli hewan kurban dengan Surat Keterangan Sehat (SKS) serta pemasangan banner legitimasi di lokasi jual beli hewan ternak.
Sementara, untuk produksi telor mencapai 60 ton perhari, dengan kebutuhan dalam daerah 20 ton perhari, sedangkan sisanya sebanyak 40 ton dikirim ke luar daerah. Sentra ayam petelor ini berada di Kecamatan Plaosan, Takeran dan Kecamatan Panekan, dengan jumlah peternak 1.200 orang.
Disnakkan Magetan turut berperan aktif terhadap dunia peternakan dan perikanan di Kabupaten Magetan.
Berikut rinciannya :
1. Dukungan terhadap program pengentasan kemiskinan dan stunting dengan bantuan ternak/ikan, sapras peternakan dan perikanan, edukasi gemar ikan dan pemberian paket gizi protein hewani.
2. Bursa Ikan Koi, program yang bertujuan memfasilitasi pembudidaya ikan Koi Magetan serta media promosi dan pemasaran potensi Koi.
3. Kontes Kelinci, kontes KB/DB, kegiatan kolaborasi Disnakkan Magetan dengan Komunitas KLC dan KB domba untuk memotivasi, serta edukasi kepada masyarakat dan peternak terkait bibit berkualitas.
4. Bazar produk olahan peternakan dan perikanan rutin yang digelar baik di Kabupaten Magetan ataupun di luar Magetan, guna promosi dan memfasilitasi pemasaran produk UKM binaan peternakan dan perikanan.
5. Pembinaan dan pelatihan untuk pelaku usaha peternakan dan Bimtek anak SMA sederajat dari keluarga kurang mampu, sebagai upaya mencetak generasi milenial penerus peternakan di Kabupaten Magetan.
6. Pengendalian PMK dengan kegiatan pengobatan, vaksinasi dan penandaan hewan ternak. realisasi dilakukan sampai dengan Desember 2022 dengan capaian vaksinasi 82 ribu, penandaan barcode sebanyak 58.020 ternak. Kegiatan ini akan berlanjut di tahun 2023.
7. Per 12 Desember 2022, Magetan sudah tidak ada laporan kasus PMK, tetapi surveillance dan monitoring akan tetap rutin dilaksanakan sampai Magetan dinyatakan zona hijau.
8. Proyek Kampung Susu Singolangu yang merupakan salah satu daerah sentra produksi susu di Kabupaten Magetan. Lokasi ini juga dikembangkan menjadi wisata edukasi.
9. Disnakkan Magetan juga gencar melakukan sosialisasi dan edukasi ke peternak terhadap ancaman dan antisipasi bahaya Lumpy Skin diseses (LSD), penyakit pada hewan yang disebabkan oleh Virus pox. Penyakit LSD menyerang hewan sapi, kerbau dan beberapa jenis hewan ruminansia liar.
Sebagai antisipasi penyakit LSD ini akan memperparah kondisi peternakan. Hingga kini, keberadaan hewan ternak yang terserang virus penyebab LSD terdeteksi di dua daerah di Provinsi Jawa Timur, yakni Kabupaten Blitar dan Sidoarjo.
10. Disnakkan Magetan melakukan sinergi dengan KKP dan Poltek KP Sidoarjo untuk persiapan program Smart Fisheries Village di Desa Sumberdodol Tahun 2023.
11. Dalam mendukung Program nasional SIKOMANDAN (Sapi Kerbau Komoditas Andalan Negeri), Disnakkan Magetan melakukan kegiatan Pemeriksaan Kebuntingan (PKB) terhadap ternak. Kegiatan ini merupakan lanjutan dari Program UPSUS SIWAB (Upaya Khusus Sapi dan Kerbau Wajib Bunting) yang bertujuan untuk meningkatkan populasi ternak sapi dan kerbau dalam rangka menuju swasembada daging nasional.
Sedangkan upaya peningkatan kesejahteraan peternak Magetan, dinas rutin menggelar pelatihan, pembinaan serta bantuan kepada Kelompok Ternak (Poknak) serta Masyarakat Miskin (Maskin).
”Kita gandeng lembaga perbankan serta OJK untuk pengembangan usaha para peternak di Magetan,” kata Kepala Disnakkan Kabupaten Magetan, drh. Nur Haryani, Kamis (28/12).
Nur Haryani memastikan tahun 2023 akan meneruskan Pekerjaan Rumah (PR) yang belum terselesaikan tahun ini, salah satunya melanjutkan program vaksinasi PMK untuk ternak agar Kabupaten Magetan benar-benar aman dari kasus mematikan bagi hewan ternak tersebut. ”Vaksinasi lanjut 2023,” tegas Nur Haryani.
Program layanan publik juga berlanjut tahun 2023 mulai pendampingan program pusat Si Komandan, IB gratis serta pemeriksaan gratis kebuntingan dan gangguan reproduksi untuk sapi.
”Kita menjaga Kabupaten Magetan sebagai penyangga pangan khususnya daging,” pungkas Nur Haryani.