Cara Sukses dan Strategi Perang Konten Menjadi Spesialis Media Sosial

Digital Social Media Analyst, Kementerian Kominfo RI, Dr. Jokhanan Kristiyono, ST., M.Med.Kom., yang juga dosen Desain Grafis STIKOSA – AWS, sebagai salah satu narasumber Webinar _”Digital Era War as Social Media Specialist” salah satu event mata kuliah MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition), mahasiswa peminatan Public Relations STIKOSA – AWS, diselenggarakan secara hybrid di ruang Multi Media kampus STIKOSA – AWS, Sabtu (23/7/2022)

Beritatrends, Surabaya– Menjadi seorang spesialis media sosial sukses di era digital, tentunya tidaklah mudah. Banyak yang dipersiapkan secara matang mulai dari perencanaan, konsep dan desain konten yang sangat menarik, hingga strategi dan evaluasi pemasarannya dalam menghadapi “perang” atau kompetisi konten kreatif di media sosial.

Utami Nandawati, seorang  Social Media Specialist Bukalapak, sebuah media platform digital yang dikenal dalam bisnis jual beli online, berbagi pengalaman bagaimana cara dan strategi menjadi seorang  Social Media Specialist beserta peluang karirnya di era digital media.

Nanda, sapaan akrab Utami Nandawati memaparkan, sederhanyanya Social Media Specialist adalah orang yang berada dibelakang layar yang bertanggungjawab dan pegang kendali untuk seluruh komunikasi di media social perusahaan, product brand atau corporate brand.

Dijelaskan Nanda, media social specialist bukan hanya unggah atau upload gambar dan konten  konten lainnya beserta caption (narasi keterangan yang mendukungnya). Melainkan diantaranya harus pintar mengatur strategi, menganalisa data, serta mempunyai peran dan tanggungjawab besar untuk keberhasilan kontennya.

“Selain membuat konten, social media specialist harus pintar – pintar mengatur berbagai strategi, menganalisa data semua channel media social, mengelola kampanye yang berjalan dan berkordinasi dengan tim lain. Selain itu, Social Media Specialist bertanggungjawab merancang strategi, komunitas, pengarahan kreatif, dan juga copywriting,” papar Nanda.

Baca Juga  DPD PKB Pujakesuma Asahan Gelar Workshop dan Seminar Terkait Pencegahan Radikalisme dan Intoleransi Untuk Penguatan Identitas Bangsa

Lebih jauh Nanda menambahkan, “Jangan terlewatkan, seorang  Social Media Specialist_ juga berinteraksi dengan  followers, melakukan kolaborasi dengan KOL dan content creator, membuat report bulanan mengenai media sosial, dengan menggunakan tools/ dashboard analitik, serta memberikan rekomendasi strategi untuk bulan berikutnya di sosial media yang ditangani”.

Penjelasan mendetail Utami Nandawati, Social Media Specialist Bukalapak tersebut, disampaikannya secara daring dalam sebuah webinar MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition) Event salah satu mata kuliah mahasiswa di peminatan Public Relations STIKOSA – AWS, yang diselenggarakan secara hybrid, dengan tajuk Digital Era War as Social Media Specialist, di Ruang Multi Media kampus STIKOSA – AWS, Sabtu (23/7/2022).

Selain menghadirkan narasumber Social Media Specialist Bukalapak, webinar MICE Event tersebut juga menghadirkan pembicara lain yaitu Dr. Jokhanan Kristiyono, ST.,M.Med.Kom., instruktur Analyst Digital Social Media Kementerian Komiinfo RI (Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia), yang juga berprofesi sebagai dosen desain grafis media digital STIKOSA – AWS.

Sebagai spesialis analis media digital, Yo, sapaan akrab Jokhanan Kristiyono memaparkan, para social media specialist perlu memahami konsep, jenis dan karakteristik media sosial yang digunakannya, yang dapat memberikan dampak yang baik bagi semua pengguna social media.

“Jadi pekerjaan dari teman – teman spesialis media sosial itu berhasil membuat konten – konten menarik dan memberikan dampak yang baik, dari bangun tidur sampai tidur lagi,” ungkap Dr. Jokhanan Kristiyono dengan sedikit berkelakar.

Yo menjelaskan, mengacu pada buku Andreas Kaplan dan Michael Haenlain, konsep media sosial adalah sebuah aplikasi berbasis internet yang dibangun atas dasar ideologi dan teknologi web 2.0, yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user – generated content.

Baca Juga  Mako Bataliyon B Pelopor Brimob Menggala Rohil, di Kunjungi Anak TK dan Paud

Lebih jauh Yo memaparkan, berdasarkan analisanya perkembangan media sosial dengan jenis – jenis konten yang sering dibagikan, awal mulanya adalah konten yang bersifat menghibur, kemudian berkembang membuat kontrn kreatif yang bersifat inspiratif dan bersifat edukatif. Dan terahir belakangan konten – konten yang dibuat bersifat berusaha untuk meyakinkan tentang sesuatu, diantaranya menciptakan _brand_ produk maupun korporate.

Webinar mata kuliah mahasiswa MICE Event ini, diikuti sekitar 100 peserta luring di ruang Multi Media STIKOSA – AWS dan ratusan peserta daring virtual dari mahasiswa STIKOSA – AWS, juga para pelajar SMA dan sederajat se – Surabaya dan sekitarnya, serta event ini dibuka oleh Ketua STIKOSA – AWS Dr. Meithiana Indrasari, ST., MM.

Ketua STIKOSA – AWS mengaku bangga pada mahasiswanya, yang telah sukses menyelenggarakan acara ini, dan berhasil mencari supot finansial secara mandiri, serta berhasil mendatangkan peserta lainnya dari siswa SMA, SMK, dan MA se- Surabaya dan sekitarnya.

“Saya apresiasi bangga mahasiswa – mahasiswa saya saat ini terbukti berhasil mandiri menyelenggarakan event mata kuliah MICE ini,” luapan kekaguman Dr. Mei, sapaan akrab Dr. Meithiana Indrasari, ST., MM, saat membuka webinar MICE Event : Digital Era War as Social Media.

“STIKOSA AWS adalah pembentuk karakter jiwa digital entrepreneur. Dan hasilnya? Mereka sanggup mencari sponsor, didukung 20 media partner, meyediakan konsumsi, voucher e wallet, menghadirkan para pelajar SMA sederajat, dan Kalo liat dari menu konsumsi yang sebanyak itu, nampaknya bathi anak2 ini. Jadi kalo ingin kuliah dan bathi, yaa di STIKOSA AWS,” imbuh kekaguman Dr. Mei dengan canda kelakar khasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *