MINUM TABLET—Para siswa SMPN 1 Wonoasri memperagakan minum tablet penambah darah secara serentak di halaman sekolah tersebut, Selasa (14/11/2023). Program minum tablet penambah dilakukan agar para remaja Kabupaten Madiun terbiasa menjaga kesehatan dan mencegah stunting kedepannya.
Beritatrends, Madiun – Untuk mencegah stunting, Pemerintah Kabupaten Madiun melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun memberikan tablet obat penambah darah bagi remaja putra-putri SMP dan SMA. Tablet penambah darah diberikan agar para siswa energik dan tidak cepat lelah.
Penjabat Bupati Madiun, Tontro Pahlawanto menyatakan program pemberian tablet penambah darah agar para siswa semakin sehat dan tidak mudah lelah. Dengan demikian anak-anak sekolah akan jauh dari stunting.
“Program minum tablet penambah darah dalam rangka untuk menjaga kesehatan para siswa. Apalagi usia remaja HBnya diangka 11. Bila HBnya dibawah sebelas maka metobolisme tubuhnya ada yang terganggu,” kata Tontro saat berkunjung di SMPN 1 Wonoasri, Selasa (14/11/2023).
FOTO BERSAMA—Penjabat Bupati Madiun, Tontro Pahlawanto bersama sejumlah pejabat Pemkab Madiun berfoto bersama dengan siswa-siswi dalam usai memberikan tablet penambah darah dan santunan bagi siswa-siswi yatim piatu di SMPN 1 Wonoasri, Kecamatan Wonoasri, Kabupaten Madiun, Selasa (14/11/2023).
Saat berkunjung di SMPN 1 Wonoasri, Tontro didampingi Kepala Dinas Kesehatan, Agung Tri Widodo, Kepala Dinas Pendidikan, Siti Zubaidah, Direktur PDAM Kabupaten Madiun, Sumariyono dan sejumlah pejabat lainnya.
Di halaman sekolah itu, ratusan siswi sudah berkumpul untuk memperagakan minum tablet penambah darah secara serentak.
Selain meninjau pemberian tablet penambah darah serentak, Penjabat Bupati Madiun, Tontro juga memberikan bantuan kepada siswa-siswi yatim piatu di SMPN 1 Wonoasri.
Menurut Tontro, kondisi anak dengan angka HB dibawah 11 akan menjadikan asupan makanan tidak terserap baik didalam tubuh. Kondisi itu akan mengakibatkan gangguan tumbuh kembang anak pada usia remaja.
“Untuk itu harus dibiasakan minum tablet tambah darah. Biar HBnya diangka 11. Dan minum tablet penambah darah dilakukan secara serentak untuk memastikan semua siswa meminumnya,” ujar Tontro.
Ia khawatir bila tablet penambah darah hanya diberikan maka banyak siswa-siswi yang tidak akan diminum di rumah. Untuk itu program minum tablet penambah darah secara bersama-sama menjadi langkah yang strategis guna memastikan seluruh anak mengkonsumsi obat tersebut.
Tontro berharap dengan pemberian tablet penambah darah maka kondisi kesehatan remaja Kabupaten Madiun semakin baik. Dengan demikian, remaja di Kabupaten Madiun tidak mudah lelah dan kesehatannya makin prima untuk mengikuti kegiatan proses belajar di sekolah.
“Ini juga bagian upaya membiasakan remaja-remaja Kabupaten Madiun untuk menjaga kesehatan. Jadi pada saat nanti dewasa kesehatannya semakin baik. Dan harapan kami kesehatan yang semakin baik akan menjadi generasi penerus yang semakin bagus,” demikian Tontro.
Sementara Faiza Azradinata, salah satu siswi SMPN 1 Wonoasri mengaku senang mendapatkan tablet penambah dari Pemkab Madiun. Dengan tablet penambah darah dapat membantu tumbuh kembang para siswa.
Ia pun tidak merasa mual setelah menelan tablet penambah darah tersebut. Tablet penambah darah akan diberikan satu kali dalam seminggu atau dua kali dalam satu bulan. “Setelah saya minum biasa saja. Apalagi saya sudah biasa minum obat. Jadi aman,” tutur Faiza.