LUNCURKAN—Penjabat Wali Kota Madiun, Eddy Supriyanto menekan tombol saat meluncurkan aplikasi Kuda Lumping untuk mempercepat penanganan dan mencegah kasus stunting di Kota Madiun. Peluncurkan aplikasi itu digelar di Bima Ballroom Aston Hotel Madiun, Senin (15/7/2024).
Beritatrends, Madiun – Pemerintah Kota Madiun melalui Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana meluncurkan aplikasi Kuda Lumping (Kuatkan Pendampingan Balita Tumbuh Kembang Tanpa Stunting). Aplikasi itu diluncurkan sebagai upaya Pemkot Madiun mencegah terjadinya kasus stunting di kota pendekar.
Penjabat Wali Kota Madiun, Eddy Supriyanto saat meluncurkan aplikasi Kuda Lumping menyatakan seluruh kader, lurah hingga camat dapat melihat data riil kondisi anak-anak di Kota Madiun.
“Melalui aplikasi ini para kader di lapangan, hingga camat dan lurah bisa mengakses. Sehingga, bisa melihat data anak Kota Madiun secara riil dan lebih mudah,” ujar Eddy saat membuka kegiatan Rakor Percepatan Penurunan Stunting sekaligus FGD Evaluasi Konvergensi Stunting di Kota Madiun dan launching aplikasi Kuda Lumping di Bima Ballroom Aston Hotel Madiun, Senin (15/7).
Eddy mengatakan kasus stunting terus menjadi fokus perhatian pemerintah. Agar generasi kedepan tidak terkena stunting maka perlu dilakukan langkah-langkah pencegahan stunting di Kota Madiun.
Menurut Eddy, saat ini hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) angka kasus stunting di Kota Madiun sebesar 12,7 persen. Sedangkan, dari hasil laporan dalam elektonik pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat (ePPBGM) jumlahnya 4,6 persen atau, sekitar 300 anak dari 8 ribu balita di Kota Madiun.
Dengan kondisi tersebut, Eddy mengajak semua pihak untuk bersama-sama menuntaskan penanganan kasus stunting. Dengan demikian, kasus stunting di Kota Madiun sudah zero kedepannya.
CEGAH—Peserta Rakor Percepatan Penurunan Stunting sekaligus FGD Evaluasi Konvergensi Stunting di Kota Madiun dan launching aplikasi Kuda Lumping menyatakan kesiapannya mencegah kasus stunting di Kota Madiun saat hadir di Bima Ballroom Aston Hotel Madiun, Senin (15/7).
Kepala Dinkes PPKB Kota Madiun, dr. Denik Wuryani menuturkan lewat aplikasi itu penanganan kasus stunting akan lebih cepat teratasi. Pasalnya seluruh data yang memaparkan kondisi anak-anak dapat diakses hingga kader di lapangan.
“Kalau ePPBGM sebagai aplikasi pelaporan pengukuran anak setiap bulan biasanya hanya dapat diakses oleh Dinkes PPKB dan pemerintah pusat saja. Namun, dengan adanya aplikasi Kuda Lumping, data tersebut dapat diakses hingga ke kader lapangan. Sehingga penanganan stunting menjadi lebih cepat,” tutur Denik.
Denik mengatakan lewat aplikasi Kuda Lumping, setiap bulannya, camat, lurah, hingga kader dapat menindaklanjuti agar anak-anak yang berpotensi stunting lebih cepat ditangani.