Beritatrends,news Labura –Yang namanya jalan rusak dan kupak kapik identik dengan nama pejabat Sumatera Utara.
pantas saja pelaksanaan Rehabilitasi perbaikan kualitas Jalan Lintas Sumatera Utara selama ini selalu cacat mutu dan seumur jagung sudah terkelupas ternyata pejabatnya sering terindikasi korupsi hingga terjaring operasi tangkap tangan ( OTT) oleh KPK..
Dampak dari OTT barusan terlihat pelaksanaan pekerjaan proyek jalan lintas Sumatera di Labura yang selama ini mandek mulai terlihat di laksanakan pekerjaannya bagai di kejar setan atau secara tergopoh gopoh, dan tentu diprediksi hasilnya bakal cacat mutu.lagi.
Kumpulan data yang dihimpun dari Kementerian PUPR mencatat total panjang jalan nasional di Sumatera Utara Sumut 2632 km, jalan provinsi 3048 KM dan Jalan Kabupaten 27. 552 KM sedangkan Jalan provinsi dengan status rusak berat di Sumut panjangnya 332 km.
atas adanya persoalan jalan yang rusak di Sumut ini rupanya terkait adanya tindak lanjut dari KPK untuk menangkap para pejabat-pejabat nakal dalam kasus yang diawali dengan tindakan tegas dari lembaga anti rasuah ini hingga telah menetapkan 5 tersangka kasus korupsi yang terkait proyek pembangun jalan di dinas pekerjaan umum dan penataan ruang PUPR Sumut serta satuan kerja pembangunan jalan nasional atau satker PJN wilayah 1 Sumatera Utara.
Pantauan media Minggu (29/6) tiba tiba muncul aktifitas pekerjaan proyek yang selama ini di abaikan namun pada hari ini meskipun Minggu (29,Juni 2025) namun terlihat peralatan mini dan truck angkutan telah dinturunkan stand by serta beberapa pekerja yang minim mulai turun secara tergopoh gopoh ke titik proyek jalinsum dalam aksi melakukan pelaksanaan pekerjaan rehab jalinsum di Desa Gunting saga kecamatan kualuh selatan.Labura.
melihat kegiatan spontan ini tentu diprediksi berkaitan dengan adanya OTT tersebut.
Salah seorang pekerja ketika di mintai keterangannya (29/6) kenapa pekerjaan hari ini baru di mulai sementara ini hari Minggu.
ia memberi jawaban” saya tidak tahu pak coba tanya saja sama mandornya pak Putra, dia lagi di atas.
ketika tim media mencari keberadaan putra hingga ke Desa Damuli pekan tidak bisa di temui bahkan tidak ada kegiatan disitu.
Mengesalkan pekerjaan ini seorang warga pelintas asal Aek kanopan M.Nasti mengatakan ” dari awal kita sudah ragu dan curiga tentang pelaksanaan proyek jalan lintas Sumatera ini.
Oknum Satker PJN wilayah 1 Sumut ini di nilai tidak serius dalam melaksanakan kegiatannya.
terlihat kondisi hasil pekerjaannya banyak mengambang dan terlantar.
kita lihat dan rasakan bersama kalau hasil dari mutu proyek ini selalu buruk dan tidak pernah bertahan lama sudah kupak kapik lagi.
Bahkan di beberapa titik telah di lakukan penggarukan aspal untuk ditambal namun cukup lama di telantarkan.
Aneh memang, sepertinya proyek jalinsum ini makanan oknum istana.
kita sangat mengapresiasi kinerja KPK yang telah merobek sindikat proyek jalan dan jembatan di Sumut ini dan kita harap pelaksana proyek Jalan Nasional di Labura ini juga harus serius di pantau dan periksa ,himbau Nasti.