Kondisi Bangunan Sekolah SMP N 2 Aek Ledong Kupak Kapik.
BeritaTrends, Asahan – Miris tak terceritakan parah tak terucapkan. Miris, sejak sekolah dikendalikan oleh kepala sekolah Aida yanti S,pd di temui kondisi bangunan gedung sekolah SMP N 2 Aek Ledong di desa Aek Bange kecamatan Aek Ledong Kabupaten Asahan Sumatera Utara disana sini terlihat kupak kapik tak tersentuh dana perawatan sekolah.
Pasalnya, hal ini bisa terjadi akibat lemahnya pengawasan anggaran dana perawatan gedung sekolah dari kewajiban melaksanakan rehabilitasi dari dana BOS sejak Ta. 2022 – 2024 di duga dana ini di tilep oleh pengguna anggaran.
Bukti dugaan manipulasi dana BOS ini dapat di tinjau dan di ungkap dari buruk dan buramnya kondisi sekolah hingga disana sini terlihat kupak kapik dan kumuh.
Wakasek SMP N II Saryawan saat di tanya tentang hal ini mengatakan ” saya tak berani menjawabnya pak nanti sama Bu kasek saja dia belum datang.
Operator sekolahpun ikut nimbrung dan berkilah ” jangan tekan saya pak sama Bu kasek saja keterangannya.
Tim media di temani ajudan kepsek operator sekolah Selasa (20/05 2025) mengelilingi bangunan sekolah dan jelas di temui hampir di seluruh ruang kelas kondisi fhisik bangunan memprihatinkan.
Tak satupun pintu ruang sekolah layak di pakai ada yang bolong ada yang pecah dan kunci pintu pada rusak tak di ganti ganti.
Plafon pada bolong dan banyak yang sudah lepas, kaca jendela ada beberapa yang bolong, lantai Selasar kupak apalagi toilet sangat memprihatinkan tak di rawat dan tidak berpintu.
Ruang perpustakaan kumuh, meja di ruangan pada pecah tak layak di pakai.
Gawat, Melirik bangunan sekolah dan pagar lama tidak di sentuh cat air dan cat minyak.
Ketua LSM Sidik Perkara Sumut Agus Harahap SH melalui hp selularnya berjanji akan melaporkan temuan ini.
“Inilah Dinas pendidikan Asahan ini cukup parah dalam mengawasi dan mengelola Dunia pendidikan di Asahan, apalagi Kadis Kabupaten masih Penjabat tugas ( PJ) dan di ketahui tidak pernah mau turun sidak ke sekolah sekolah terkhusus SMP N 2 Aek Ledong ini.
sekolah ini sudah lama jadi buah bibir dan sorotan atas prilaku pengguna anggaran BOS mereka.
Melihat kondisi sekolah ini cukup memprihatinkan sementara dana untuk rehab Sarana prasarana (sarpras) setiap tahun tersedia memadai, tentu pengawas dan kepala sekolah layak di duga sudah menjalin persekongkolan dalam dugaan memanipulasi berbagai Anggaran di sekolah ini.
tunggu laporannya, tegas Agus si ngkat tapi pasti berlanjut.