ilustrasi merangsang untuk mendapatkan ilmu Pendidikan karena Pendidikan merupakan senjata paling ampuh yang dapat merubah dunia
Beritatrends, Magetan – Dinas Pendidikan dan Kepemudaan dan Olahraga sebagai wadah untuk mencetak/menghasilkan kader-kader pemimpin bangsa, memerlukan suatu cara pengelolaan yang diatur dalam suatu manajemen yang efisien dan transparan serta akuntabel, sehingga memiliki arah jelas. Dengan demikian perlu upaya memilih strategi tepat untuk meningkatkan kualitas atau mutu pendidikan agar siswa dan siswi menjadi lebih unggul, lebih efektif dan efisien dalam mencapai visi dan misinya dan kemudian dapat menuju pelajar bertaraf nasional maupun internasional, yang lazim disebut World Class / kelas dunia.
Untuk memberi peran dan nilai tambah bagi stakeholder, serta meraih posisi yang sama dengan sekolahan-sekolahan dari paud hingga SMP, sekolahan tidak lagi cukup hanya sebagai sebuah Excellent Teaching School, tetapi Sekolah harus bergerak lebih jauh menuju ke research School. Tahapan perubahan dari Teaching Schooll menjadi research School merupakan konsekuensi logis dari visi Dinas Pendidikan dan Kepemudaan dan Olahraga Magetan yang mengedepankan keunggulan dalam pelaksanaan pendidikan. Dikpora bertekad untuk membuat langkah berani, jika perlu melakukan lompatan jauh ke depan dalam mengelola kegiatan pokok, yaitu : pendidikan, penelitian, pengabdian pada masyarakat dengan dukungan organisasi Sumber Daya Manusia, sarana dan prasarana, serta teknologi.
Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Magetan Suwata bercita-cita serta berupaya meningkatkan mutu pendidikan dengan milik tenaga pengajar yang terus melakukan seminar-seminar untuk menghadapi tehnologi Digital yang pertama kita berharap gurunya harus bagus komplainnya, kemudian tadi Adiwiyata di perbanyak, lalu pendidikan karakter, sudah disampaikan berkali-kali dari berbagai kesempatan Pak Bupati meminta anak-anak di Magetan tidak hanya pandai dalam ilmu pengetahuan, tapi pendidikan karakter menjadi sangat penting. Oleh karena itu di mulai jenjang dari paud.
“Sebenarnya di paud kita sudah ada jenjang pendidikan karakter. Misalkan pendidikan karakter itu bisa terintegrasi dari berbagai mata pelajaran, misalkan PMP dengan bahasa Indonesia dengan IPS itu bisa terintegrasi dengan muatan-muatan lokal sudah ada. Itu dalam rangka pendidikan karakter, kita punya mulok, muatan lokal bahasa Jawa di SD. Itu supaya anak-anak itu terbiasa punya sopan santun. Bahasa Jawa itu kan kadang-kadang muda terlupakan, itu bagian dari upaya-upaya kita juga, ada sekolah ke Bhinekaan SMPN 1, kemudian yang lain juga membangun anak-anak yang pelajar Pancasila, itukan juga pendidikan karakter, supaya kita lulus itu tidak hanya mendapat bekal dari ilmu pengetahuan tapi karakter mereka juga bagus,”papar Suwata.
Saya kira kondisi ini kita manfaatkan dengan baik artinya jangan sampai PTM 50% 50% terus sebagai alasan kita tidak bisa mematuhi peraturan. Dengan berbagai upaya pendidikan karakter juga bisa dengan karakter tetep jalan dan kita sudah mulai kegiatan ekstra kepada anak-anak melihat kondisi dianjurkan, diluar ruang lah kegiatan eksta ini bisa menambah wawasan mereka tentang pendidikan karakter, kolaborasi pembentukan kelompok dengan temannya berorganisasi kepramukaan itu merupakan bagian dari pendidikan karakter.
“Jadi dimasa pandemi ini PKM masih bisa lebih banyak pembelajaran itu outdoor, ini juga kita mulai karena menyikapi kalau daring kan juga repot, kita ambil kondisi ini tidak bisa menjadi halangan, jadi upaya itu terus dikelola. Alhamdulillah Magetan sampai saat ini tidak ada kasus dari pendidik maupun peserta didiknya, anak-anak sampai hari ini tidak ada laporan yang terkonfirmasi artinya PTM yang 50% itu sudah berjalan dengan baik dan muda-mudahan nanti bisa normal seperti sedia kala,” pungkas Suwata.