Beritatrends, Labura – Siapa yang tak kenal dengan sosok Kepsek A.sartika Silaban bertahan menjabat karena piawai dalam mengelola kontribusi uang Negara untuk dunia pendidikan sehingga dengan aksi tutup mata para pengawas uang Negara prilaku nyeleneh sang kepsek akrab di sapa Tika Silaban selalu berjalan mulus bebas hambatan.
Berawal dari kucuran anggaran swakelola tahun lalu yg di duga banyak menuai permasalah kini aksi prilaku buruknya menuju makin kuatnya pusaran Korupsi dana bos yang di gunakannya.
Sepak terjang Kasek ini dalam dugaan Korupsi Dana Bos SMK.N.2 Kualuh Selatan mulai bikin geleng geleng kepala dari
berbagai kalangan pemerhati dunia pendidikan di Bumi Basimpul kuat babontuk elok namun aksi ini sulit terhempang karena kasek sengaja menutup akses informasi dan membungkan para pengawas.
Namun yang busuk pasti tercium juga setelah adanya ungkapan dari sumber dalam bahwa kucuran pembayaran gaji tenaga honor berasal dari uang SPP, waduh.
Dugaan Korupsi Dana Bos SMK.N.2 Kualuh Selatan Kabupaten Labura ini mulai menguap dan diduga kuat memang dilakukan secara sindikat oleh kepala Sekolah inisial (ASS) dan ini mulai terendus bermula pada Tahun Anggaran 2024 lalu.
Kuat Dugaan bila indikasi korupsi ini berpotensi telah rugikan keuangan Negara Ratusan juta Rupiah hanya di satu tahun anggaran.
Dihimpun dari sumber terpercaya pengalokasian Dana Bos untuk Guru Honorer terlihat kurang lebih Rp.254.000.000Namun ironisnya gaji dari para guru honorer yang ada di SMKN 2 kualuh Selatan Diduga bersumber dari Uang SPP yang di Kutip setiap bulan dari para Siswa.
Hal ini di urai salah satu sumber dalam.
Tetap pada sumber terpercaya. Bahwa Pengalokasian Dana Bos untuk gaji Honorer itu diduga ganda penyaluran nya atau tumpang tindih anggaran, sehingga kuat dugaan penyelewengan Dana ini makin mengarah kepada dugaan tindakan pidana Korupsi yang di lakukan oleh oknum Kepala Sekolah tersebut.
16 Juni 2025 tim media mengunjungi sekolah namun kasek berdalih menghindar , pesan kasek tidak bisa di jumpai pak ia masih melayani tamu, sebut satpam pos.
Kepala sekolah A.Sartiika Silaban saat ingin di mintai kebenaran sumber ini sebagai keseimbangan berita masih tetap menjunjung pada hobby yang sama yakni telah memblokir nomor hp wartawan media ini Sabtu (21/6.2025).