Gelar Sosialisasi Pelayanan Antar Kerja, Kadis Naker Madiun : Bekal Siswa SMK Cari Informasi Kerja

Buka acara-Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Madiun, Heru Kuncoro membuka acara sosialisasi pelayanan antar kerja secara daring di ruang kerjanya, Rabu (3/11/2021). Sosialisasi itu diikuti 500 siswa-siswi pada lima sekolah menengah kejuruan (SMK) di Kabupaten Madiun, Jawa Timur.

Beritatrends, Madiun -Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Madiun menggelar sosialisasi pelayanan antar kerja secara daring di ruang kerjanya, Rabu (3/11/2021). Sosialisasi itu diikuti 500 siswa-siswi pada lima sekolah menengah kejuruan (SMK) di Kabupaten Madiun, Jawa Timur.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Madiun, Heru Kuncoro menyatakan sosialisasi itu untuk membekali para siswa-siswi SMK kelas 11 dan 12 yang tak lama lagi memasuki dunia kerja.

“Hari ini kami melakukan kegiatan sosialisasi pelayanan antar kerja. Lewat kegiatan ini dapat membekali siswa-siswi SMK terutama kelas 11 dan 12 yang sebentar lagi memasuki dunia kerja,” ungkap Heru.

Menurut Heru, sosialisasi yang menghadirkan narasumber Puspanurani Tri Rahayu dari Dinas Nakertrans Jatim ini menjadi momen menyatukan pemahaman bersama bagi siswa-siswi terkait pengantar kerja itu apa saja.

Virtual-Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Madiun, Heru Kuncoro menyampaikan sambutan sosialisasi pelayanan antar kerja secara virtual dari ruang kerjanya, Rabu (3/11/2021).

Materi yang disampaikan mulai cara mengurus kartu pencari kerja atau kartu kuning (AK-1). Selain itu disampaikan bagaimana mengurus penempatan kerja sehingga tidak salah jalan.

“Sosialisasi ini juga menyampaikan bagaimana mencari informasi kerja yang dibutuhkan pasar saat ini. Karena sering sekali, kalau tidak mendapatkan informasi para pencari kerja malam mendapatkan informasi yang salah. Akibatnya menimbulkan hal-hal yang non prosedural dalam mendapatkan pekerjaan,” kata Heru.

Agar tak salah jalan mencari pekerjaan, lanjut Heru, siswa-siswa SMK juga diberikan materi bagaimana pengantar kerja yang sesuai dengan prosedur aturan yang berlaku. Untuk itu diharapkan lembaga bura kerja khusus (BKK) di sekolah memiliki peran vital agar penempatan kerja siswa-siswinya dan alumninya tidak keluar dari rel yang ada.

Tak hanya itu, dalam sosialisasi itu disampaikan inforamsi kerja, bursa kerja, prospek kerja kedepan yang banyak dibutuhkan. Dengan demikian siswa bisa membaca peluang kedepan tenaga kerja yang dibutuhkan untuk lulusan SMK.

“Untuk itu SMK bisa mempersiapkan mungkin ada kurikulum lokal yang bisa mendukung kebutuhan yang ada. Semisal tahun depan dibutuhkan banyak menjahit maka SMK dapat bisa membuka kurikulum menjahit,” jelas Heru.

Heru menambahkan peluang siswa SMK mendapatkan pekerjaan kedepan makin terbuka luas. Terlebih saat ini mulai banyak bermuncul pabrik di Kabupaten Madiun yang membutuhkan banyak tenaga kerja putra-putri asli daerah.

Pos terkait