Green & Mart Port Award 2024 Mendukung Pembangunan Berkelanjutan dan Ketahanan Pangan Indonesia

DPN LKLH Hadiri Acara Green & Mart Port Award 2024

Beritatrends, Jakarta – Telah dilaksanakan acara Green & Mart Port Award 2024 dengan tema Memperkuat Peran green and Smart Port serta Sistem Logistik Nasional untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan dan Ketahanan Pangan Indonesia acara ini dilaksanakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup bekerjsama dengan PT SUCOFINDO. Pada hari Rabu 26 Februari 2025 di Manggala Wanabakti Aula Gedung Kemeneterian Kehutanan RI di Jl. Gatot Subroto No 7 Senayan Jakarta.

Diketahui Green and Smart Port Definition Green and Smart Port merupakan suatu penilaian tingkat pencapaian pelabuhan terhadap konsep Green (Hijau) dan Smart (Pintar) melalui rating tools yang diadapatasi berdasarkan regulasi nasional maupun internasional yang menentukan pelabuhan sudah beroperasi (manajemen, teknis, dan digitalisasi) pada kualitas terbaik serta berorientasi berkelanjutan. Highlights of Green and Smart Port Assessment Konsep penilaian Green and Smat Port tertuang dalam Green and Smart Port Guidelines V3.0/2023 yaitu panduan pemeringkatan (Rating Tools) memberikan standar penilaian untuk melihat sejauh mana kriteria-kriteria dalam Green and Smart Port telah diimplementasikan oleh pelabuhan. Terdapat 3 (tiga) aspek kriteria dengan 19 (sembilan belas) sub kriteria, dan dengan hasil akhir pembobotan yaitu 80% Green Port dan 20% Smart Port.

Pelabuhan merupakan pusat ekspedisi global signifikan yang memiliki kontribusi terhadap emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 2% dari keseluruhan global dan terus meningkat. Angka ini terus mengalami peningkatan hingga sebesar 5,6%, mencapai 740 metrik ton selama periode 2012 hingga 2018. Diperkirakan, emisi ini akan meningkat hingga 50% jika tetap dalam skenario bisnis yang sama hingga tahun 2050 (IMO, 2021). Pengelolaan lingkungan pada pelabuhan dipengaruhi oleh aktivitas-aktivitas pelabuhan meliputi;

Target ambisius Indonesia dalam menekan emisi karbon sejalan dengan NDC (Nationally Determined Contributions) dengan rencana mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 29% padatahun 2030. Data yang dirilis oleh OWID pada tahun 2024, terkait dengan Carbon Foot print pada moda transportasi penumpang, menunjukkan fakta bahwa Sektor Pelabuhan pada transport penumpang menghasilkan emisi gas rumah kaca paling tinggi diantara yang lain yaitu sebesar 250gramCO2per kmpenumpang Peranan IDSurvey yang berkerja sama dengan Kementerian Koordinator Bidang Pangan Republik Indonesia telah menginisiasi skema Green and Smart Port yang mampu membantu mengurangi jejak karbon dari pengiriman global dengan cara menekan emisi gas buang yang dihasilkan dari mesin kapal, mengoptimalkan penggunaan bahan bakar, dan memperkenalkan infrastruktur dan teknologi pelabuhan yang berkelanjutan untuk mendukung implementasi ekonomi hijau untuk mencapai target NDC (Nationally Determined Contributions) Indonesia.

Baca Juga  Pj. Bupati Landak Pimpin Upacara Peringatan Hari Bela Negara ke-75

Penilaian Green Port dilakukan pertama kali yang dilakukan pada 10 pelabuhan oleh PT SUCOFINDO. Peraih peringkat tertinggi pada Green Port Asesmen in diraih oleh Terminal Khusus Pupuk Kaltim (PKT). Green Port Awarding dilakukan di puncak peringatan Hari Nusantara Tahun 2019 di Pantai Gandoriah Kota Pariaman. Pandemi Covid-19melanda dunia sehingga kegiatan asesmen Green Port tidakdilakukan. Di Tahun 2021. Green Port di Indonesia telah dibahas pada Konferensi Perubahan Iklim PBB di Glasgow, Inggris (CoP 26) dengan tema Green and Smart Ports in Climate Actions. “Key success dalam implementasi pengembangan Green Port yaitu keterlibatan intensif, memanfaatkan berbagai sumber dalam beradaptasi dan menerapkan pedoman Green Port, melakukan peningkatan secara terus menerus terhadap kriteria penilaian dan impact yang terukur,” – Mas Wirgantoro (Former Direktur Utama PT SUCOFINDO).

Green Port Asesmen dilakukan kembali dilakukan dengan menggunakan Rating Tools 2.0 dengan ditambahnya penilaian Smart Port sebagai nilai tambah bagi pelabuhan. Asesmen Green Port di tahun 2022 merupakan kolaborasi pertama yang dilakukan oleh PT SUCOFINDO dan PT BKI sebagai ID SURVEY. Sejumlah 10 Pelabuhan yang dilakukan asesmen dimana Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) Petrokimia Gresik berhasil meraih peringkat skor tertinggi. Green Port Award 2022 dilaksanakan di Gedung Kemenkomarves dengan mengusung tema “ Indonesia menuju pelabuhan berkelanjutan kelas dunia”.

Tahun 2023 Green and Smart Port Guidelines 3.0 pada tahun ini memiliki konsep baru dalam penilaian yaitu dengan menggabungkan nilai Green Port sebesar 80% dan Smart Port sebesar 20%. di bawah koordinasi Deputi Bidang Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan, Kemenko Marves, Menteri Perhubungan menyerahkan sertifikat Green and Smart Port kepada 8 pelabuhan di Tidore bertepatan dengan perayaan Hari Nusantara. Predikat “Green and Smart Port” sendiri diberikan kepada pelabuhan yang capaiannya 80%. Pada tahun ini Pertamina Trans Kontinental Shorebase Tanjung Batu berhasil meraih gelardefinitif GreenandSmart Portdengan nilai 82,62 %.

Dan pada Tahun 2024 Asesmen Green and Smart Port pada tahun 2024 ini dilakukan kepada 5 pelabuhan. 2 pelabuhan yang berhasil meraih gelar definitif Green and Smart Port yaitu PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) – TPK Semarang dan PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 3 – Sub Regional Bali Nusra Pelabuhan Benoa. Green and Smart Port tahun ini juga dibawakan pada COP 29 di Baku, Azerbaijan dengan tema “Sustainable Green and Smart Port Initiative for Net Zero Shipping”.

Baca Juga  Bane Raja Manalu Memotivasi Ibu-ibu Agar UMKM Naik Kelas

Aspek yang dinilai dari Penilaian Green and Smart Port adalah Aspek Manajemen yang terdiri dari 3 Kriteria dan Aspek Teknis yang terdiri dari 12 Kriteria serta penambahan 4 kriteria Aspek Digitalisasi.

Aspek Manajemen merupakan penilaian terhadap komitmen perusahaan baik Top Management maupun keseluruhan pegawai terhadap implementasi Green and Smart Port. Aspek Manajemen memiliki bobot total sebesar 16%.

Aspek Teknis 16% Aspek Teknis yang terdiri dari kriteria Kepelabuhanan, Lingkungan dan Energi merupakan penilaian terhadap pengelolaan dari kegiatan operasional pelabuhan itu sendiri yang berdampak kepada lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja serta efisiensi energi. Aspek Teknis memiliki bobot total sebesar 84% dengan kriteria lingkungan yang menyumbang bobot terbesar yaitu sebesar 50%, kemudian kriteria kepelabuhanan sebesar 22% dan terakhir kriteria energi sebesar 12%.

Aspek Digitalisasi Aspek Digitalisasi merupakan penilaian terhadap penerapan teknologi yang digunakan untuk mendukung kegiatan operasional pelabuhan serta proses bisnis lainnya.8 Tahap Persiapan Sosialisasi Green and Smart Port Assessment Surat Undangan Green and Smart Port Assessmen Tahap Pendaftaran Pengisian Form Keikutsertaan Tahap Asesmen Desktop Study Verifikasi Lapangan Award

Dikabarkan, bahwa Pada Tahun 2025 dan seterusnya, Green and Smart Port Assessment dimulai pada bulan Februari sebagai bentuk persiapan untuk pelabuhan yang akan mengikuti Green and Smart Port Assessment. Pada tahap persiapan, Kementerian Koordinator Bidang Pangan Republik Indonesia, sebagai penyelenggara kegiatan akan menerbitkan Surat Undangan Green and Smart Port Assessment kepada pelabuhan-pelabuhan calon peserta Asesmen Green and Smart Port. Selaras dengan penerbitan surat tersebut, ID Survey sebagai Badan Sertifikasi Green and Smart Port akan melakukan Sosialisasi Green and Smart Port Assessment.

Selanjutnya tahap pendaftaran akan dilakukan pada bulan Mei kemudian Proses Asesmen Green and Smart Port dimulai pada bulan Juli dan diakhiri oleh pelaksanaan Awarding Green and Smart Port pada bulan Desember. Green and Smart Port Awarding Process secara rinci dapat dilihat pada gambar di bawah. Kedepannya proses Asesmen Green and Smart Port akan dikelola oleh Sekretariat Green and Smart Port sebagai bentuk sinergi kerjasama antara Kemenko Pangan dan ID Survey.

Baca Juga  Rakor Pembangunan Rumah Sakit Darurat di Lembeyan dan Panekan

Green Port Award System (GPAS) adalah sistem evaluasi hijau untuk pelabuhan di wilayah Asia Pacific Economic Coorporation (APEC) yang diselenggarakan oleh Asia Pacific System Network (ASPN). Green and Smart Port Awarding yang diselenggarakan di Indonesia oleh Kementerian Koordinator Bidang Pangan Republik Indonesia bersama dengan APSN saling mendukung dan berkolaborasi satu sama lain. Kedepannya Tim Pertimbangan dari Green and Smart Port Awarding akan menjadi juri pada kegiatan GPAS. Peserta Green and Smart Port Awarding yang mendapatkan peringkat Green and Smart Port akan diikutsertakan pada GPAS melalui surat rekomendasi dari Tim Pertimbangan Green and Smart Port Awarding.

Pada Tahun 2022, PT Petrokimia Gresik menjadi TUKS pertama yang mendapatkan peringkat Green and Smart Port dari Kemenko Marves dan IDSurvey. Setahun kemudian, PT Petrokimia Gresik mendaftarkan diri mengikuti GPAS dan berhasil menjadi pelabuhan curah pertama yang mendapatkan penghargaan internasional GPAS dari APSN. Di Tahun 2023, PT Pertamina Trans Kontinental Shorebase Tanjung Batu menyusul Petrokimia Gresik menjadi pelabuhan kedua yang mendapatkan peringkat Green and Smart Port dari Kemenko Marves dan IDSurvey. Kemudian PTK Shorebase Tanjung Batu pun berhasil mendapatkan penghargaan internasional GPAS dari APSN di tahun yang sama dengan Petrokimia Gresik.

Terlihat pada acara itu, Darwin Marpaung Direktur Investigasi dan Litbang Dewan Pimpinan Nasional Lembaga Konservasi Lingkungan Hidup tutrut hadir pada acara Grenen & Smart Port Award 2024 dalam tema Memperkuat Peran Green AND Smart Port serta sistem logistik Nasional untuk mendukung pembangunan berkelanjutan dan ketahanan pangan di Indonesia pada 26 Februari 25 di Manggala Wanabakti Aula Lt 1 Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan RI.

Tampak, yang hadir pada acara itu Menteri Koordinator Bidang Pangan Republik Indonesia zulkifli Hasan mengisi tema Pada acara itu. Selain itu para Wamen Lingkungan Hidup/ Badan Pengendalian Pengendalian Lingkungan Hidup serta petinggi perusahaan yakni diantara nya.

Deputi Gubernur Bank Indonesia, Rasio Ridho Sani Deputi Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian Hidup dan Badan Pengendalian Lingkungan Hidup, Direktur Kepelabuhan, Kementerian Perhubungan, I Gusti Ketut Astawa Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilitas Pangan Badan Pangan Nasional,b Arya Sudianto Deputi Pengendalian Perubahan Iklim dan Tata Niaga Karbon Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *