Gubernur Jawa Timur Khofifah Tinjau Salah Satu Pengrajin Anyaman Bambu di Magetan

Beritatrends, Magetan – Kabupaten Magetan selain kaya akan potensi wisata alam juga memiliki sentra industri kerajinan,mulai dari kerajinan kulit, batik,ayaman bambu dan juga gamelan,setelah menghadiri vaksinisasi  Gubernur Jawa Timur juga meninjau Usaha Pengrajin Anyaman Bambu yang ada di Kabupaten Magetan, tepatnya di desa Ringinagung. Jumat(18/2/2022)

Dalam kunjungan tersebut beliau bukan hanya meyerap aspirasi pengrajinan bambu tetapi beliau juga menginspirasi pengrajin tentang kerajinan bambu yang ada di negara tetangga

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan untuk ke sekian kali pihanya mencoba mengenali produk produk dari berbagai daerah di Jawa Timur yang kemungkinan bisa kami usulkan menjadi desa Devisa, desa Devisa ini merupakan program baru dari Lembaga Pembiayaan Ekspot Indonesia (LPEI), Tahun ini jawa timur mendapatkan Kouta 15 desa.

“Saya mengajukan untuk mendapatkan 20 desa”, nah sementara kita identifikasi mana yang mendapatkan persetujuan untuk dijadikan desa Devisa dalam prioritas bulan bulan ini, asismen akan dilakukan 2 lembaga LPEI Jawa Timur dan LPEI Pusat. 4 hari yang lalu kami menemukan kopi dari lereng gunung Wilis, kemarin sudah dilakukan kunjungan oleh LPEI Jawa Timur, hari ini selain pengrajin disini ada lagi kopi dari lereng gunung Lawu. Satu yang baru ditemukan disini yaitu leberika.

Mungkin tidak bisa hari ini ke produsen kopinya tapi dari pak Bupati akan disiapkan tempanya untuk ketempatnya melakukan asesmen Disana, jadi kopi ini kebutuhan dunia luar biasa tingginya.

Pihanya rasa itu, kami harus banyak blusukan temu kenali potensi potensi yang dimiliki oleh Sangat banyak daerah berbasis desa dijawa Timur

Bukan ini mungkin  “saya tadi menunjukan produk yang memungkinkan bisa diinisiasi saya rasa pendampingannya tidak terlalu susah, ini sudah bisa dibuat disini, anyaman ini, tinggal menambahi aksesoris, ini marketnya ke latinamerika cukup besar, tapi harus ada pendampingan bahwa Kalau mereka bikin ini diberi pendampingan,biaya pendampingan, kemudian market aksesnya dibantu. Inilah pentingnya kita mengajukan tambahan Kouta ke LPEI. Jelasnya

Baca Juga  Paripurna DPRD Magetan, Penjelasan Bupati Tentang Raperda LKPJ Bupati TA 2021

Ditempat yang sama Pemilik Pengrajin Anyaman Bambu Suparno mengatakan Usaha bambu murni Mulai tahun 80, dan sebelum nya masih dikerjakan sendiri yaitu hanya vas bunga, kuda lumping, tempat koran,lampu lampu. Kalau ada yang pesan itu mencapai 15 model. Kalau anyaman kita beli setelah itu kita rangkai sendiri, setiap pekerjaan ada membuat iratan (ongotan), merangkai, finishing.

Ngirat dihaluskan, dijemur sampai kering setelah itu diukur i apa yang akan dibikin. Dirangkai, di lem kemudian diobat agar lebih putih serta tahan totor dan terakhir di pernis.

Pemasaran sudah banyak disurabaya, Kediri, Blitar, Mojokerto, dan lain lain yang ada di pulau Jawa.

“Dalam sehari yang borongan bisa memproduksi 35 biji”.

Saat ini pihaknya telah membuat tempat bumbu Hampir 1 tahun belum laris hanya saja yang laris seperti parsel dan Terate. Tepatnya

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *