Beritatrends, Magetan – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melanjutkan peninjauan terkait harga dan pasokan barang kebutuhan pokok khususnya minyak goreng di Kabupaten Magetan, tepatnya dikantor Bapenda Jl. Mayjen Sungkono No.20 Magetan. Jumat (18/2/2020)
Kelangkaan minyak goreng menjadi suatu dampak bagi masyarakat setiap harinya terutama bagi masyarakat yang memiliki usaha gorengan
Dengan operasi pasar minyak goreng murah hari ini Dikabupaten Magetan menyediakan kurang lebih minyak goreng dan pemberian batuan berupa sembako dan uang tunai agar digunakan untuk tambahan modal usaha.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan bahwa dalam Kebutuhan minyak goreng perbulan 59 ribu ton se- Jatim, kita siapkan produksi di Jatim 63 ribu ton. Harusnya surplus 4 ribu ton.
Pihaknya bersama Pangdam dan Kapolda juga sudah ke pabrik produsen minyak goreng. Dipabrik tidak ada pengurangan produksi, dipasar minyak goreng langka berarti ada rantai yang terputus dari produsen ke konsumen.
Pihaknya juga meminta agar Bupati dan Wali kota di Jawa Timur untuk melakukan Monitoring dan evaluasi (Monev) ke sejumlah distributor minyak goreng diwilayah masing- masing termasuk melibatkan Satuan tugas (Satgas) pangan.
” Kalau dari produsen atau dari pabriknya tidak ada pengurangan sampai ke konsumen kenapa minyak goreng jadi langka, jadi distributor ini berada di masing – masing daerah jadi bisa dilakukan monitoring pengecekan ke masing masing distributor,” tegasnya
Pihanya berharap agar Bupati dan Wali kota di Jawa Timur untuk gencar melakukan operasi pasar Migor kepada masyarakat dengan komunikasi Distributor setempat atau koordinasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan ( Perindag) Propinsi Jawa Timur.
” Kami mohon bupati se- jawa timur untuk melakukan operasi pasar serupa, dengan komunikasi kepada distributor atau Dinas Perindag Propinsi,” pungkas orang nomor satu di Propinsi Jawa Timur tersebut. Jelasnya