Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Base Learning)
Beritatrends, Magetan – Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah dapat dilakukan tidak hanya di dalam ruang kelas, tetapi juga di luar.
Seperti halnya yang dilakukan Mursini, S.Pd., seorang guru P3K pengajar kelas 4 SDN Genilangit 2, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan, mengajak anak didiknya untuk belajar di alam, Kamis (25/05/2023).
Menurut Mursini, kegiatan ini dilakukan dalam rangka menerapkan Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Base Learning) sekaligus sebagai bagian dari implementasi Kurikulum Merdeka.
“Kami ingin membentuk peserta didik berkarakter Profil Pelajar Pancasila dengan memanfaatkan kearifan lokal,” jelasnya.
Untuk mendekatkan para peserta didik dengan alam, Mursini mengajak mereka berkunjung ke ladang milik salah satu petani Dusun Wonomulyo.
Disana, peserta didik belajar sekaligus mempraktekkan secara langsung bagaimana cara bercocok tanam dan merawat tanaman yang baik.
“Dengan begitu anak-anak bisa bertambah pengalamannya dalam hal bercocok tanam, mencintai alam dan lingkungan, serta mengenal hal baru yang selama ini belum didapat,” terangnya.
Lebih lanjut, Mursini juga mengajak anak didiknya untuk kerja bakti membersihkan lingkungan sekitar Makam Eyang Ki Hajar Wonokoso, Pendiri Dusun Wonomulyo, Desa Genilangit.
“Alhamdulillah, disambut langsung oleh juru kunci makam, Mbah Senen, kemudian kami dikenalkan dengan makam mbah kakung (Eyang Wonokoso), mbah putri, dan pusakanya, serta turut ziarah dan kirim doa,” ungkapnya.
Tak cukup sampai disitu, ia juga mengajarkan tentang nilai kemanusiaan melalui penyaluran bantuan sosial berupa sembako kepada warga yang layak menerima.
“Pemberian bantuan ini pembiayaannya bersumber dari siswa-siswi sendiri, ditambah dengan guru,” jelasnya.
Kegiatan penerapan Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Base Learning) semacam ini, diakui Mursini juga telah dilakukan beberapa kali sebelumya.
Pihaknya menyebut pernah mengajak peserta didik untuk belajar bagaimana cara budidaya jamur langsung ke petaninya, hingga mempelajari proses pembuatan sate.
Kedepan, Mursini berharap dapat terus menerapkan pembelajaran semacam ini, karena dinilai efektif untuk para peserta didik bereksplorasi dan bereksperimen, sehingga bisa menjadi wadah belajar anak untuk lebih kreatif.
“Rencana anak-anak akan saya ajak kunjung lapang lagi. Kebetulan sedang ada proses pembangunan wihara dan taman baca. Mereka bisa kerja bakti dan ikut serta membantu dalam proses pembangunan tersebut,” kata Mursini.