Samuel salah satu upaya preventif : Pencanangan Introduksi Imunisasi Japanese Encephalitis (JE) Tahun 2023 yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, di Aula Besar Kantor Bupati Landak, Selasa (26/09/2023).
Beritatrends, Landak – Pemerintah Daerah Kabupaten Landak melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Landak melaksanakan Pencanangan Imunisasi Japanese Encephalitis (JE) Kabupaten Landak. Kegiatan tersebut merupakan rangkaian dari kegiatan Pencanangan Introduksi Imunisasi Japanese Encephalitis (JE) Tahun 2023 yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, di Aula Besar Kantor Bupati Landak, Selasa (26/09/2023).
Kegiatan ini di buka langsung oleh Pj. Bupati dan dihadiri Ketua DPRD, Kapolres, Ketua Komisi C DPRD, Pj. Ketua PKK, Kepala Dinas Kesehatan, Kabupaten Landak beserta jajaran, para Kepala OPD terkait atau yang mewakili, Camat Ngabang, Kepala Puskesmas se-Kab. Landak, Ketua Organisasi di Kab. Landak, perwakilan kepala sekolah PAUD, TK, SD, SMP/MIS di Kab. Landak, peserta imunisasi, dan tamu undangan lainnya.
Dalam kesempatan tersebut Samuel menyampaikan bahwa salah satu upaya preventif yaitu melalui imunisasi sebagai upaya pencegahan penyakit menular dengan memberikan vaksin sehingga terjadi imunitas (kekebalan) terhadap penyakit tersebut.
“Pencanangan pelaksanaan imunisasi Japanese encephalitis (JE) ini bertujuan agar tercapainya pengendalian penyakit JE di daerah endemis dan secara khusus selain memberikan imunitas kepada anak-anak, juga sebagai upaya menurunkan angka kesakitan Acute Encephalitis Syndrome (AES) dan kematian oleh JE,” jelas Samuel.
Lebih lanjut Samuel menuturkan bahwa di Indonesia imunisasi JE telah terlebih dahulu dilaksanakan sejak tahun 2016 di Provinsi Bali dan pada tahun 2023 ini dilaksanakan di Provinsi Kalimantan Barat dan selanjutnya di Provinsi D.I. Yogyakarta.
“Japanese encephalitis adalah penyakit radang otak yang terjadi karena virus JE dan ditularkan oleh nyamuk culex yang menjadi penyebab radang otak yang paling sering ditemukan di wilayah Asia dan beberapa negara di kawasan Pasifik Barat, tak terkecuali di Indonesia,” terang Samuel.
Khususnya di Kabupaten Landak, lanjut Samuel, dari tahun 2015 hingga tahun 2023 sudah ada empat kasus JE positif dimana pada tahun 2023 ditemukan satu kasus JE positif di Desa Tiang Tanjung Kecamatan, Mempawah Hulu.
“Dengan adanya imunisasi ini yang akan dilaksanakan secara massal dari tanggal 26 September hingga November 2023, dengan sasaran usia 9 bulan sampai kurang dari 15 tahun dimana tempat pelaksanaan tersebar di posyandu, dan sekolah PAUD/TK, SD, SMP serta pada tahun 2024 akan dilanjutkan sebagai imunisasi rutin di usia 10 bulan di posyandu, diharapkan kesuksesan imunisasi masal 95% terlaksana dan tidak ada lagi kasus JE positif yang ditemukan di Kabupaten Landak,” ujar Samuel.
Samuel berharap kegiatan imunisasi JE ini dapat berjalan baik dan lancar dan berpesan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Landak selaku leading sector untuk mengawal pelaksanaan imunisasi JE dengan baik supaya semua sasaran imunisasi bisa diberikan tanpa ada halangan atau hambatan.
“Oleh karena itu dukungan dari semua pihak, rekan-rekan Forkopimda dan juga para Kepala OPS, Kepala Organisasi, tokoh adat, tokoh Masyarakat, tokoh agama, sekolah terutama para kepala sekolah untuk membantu mendukung program imunisasi ini, tentu dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Landak sebagai leading sector yang telah melakukan sosialisasi dan pemberitahuan. Untuk itu, kerjasama, koordinasi dan sinergi semua pihak lintas sektor, kolaborasi antar OPD dan semua elemen masyarakat yang terlibat dapat turut mensukseskan imunisasi ini,” harap Samuel.
Ditempat yang sama Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Landak Subanri menjelaskan bahwa sasaran usia 9 bulan sampai dengan kurang 15 tahun berjumlah 98.240 jiwa (PUSDATIN).
“Pelaksanaan masal imunisasi JE di Kabupaten Landak pada tanggal 26 September sampai dengan 26 November 2023. Jumlah vaksin yang telah diterima sebanyak 27.500 Vial (11.000 dosis) vaksin dan logistik pendukung pelaksanaan imunisasi massal JE bersumber dari Kementerian Kesehatan dan sudah didistribusikan ke semua puskesmas,” tutur Subanri.