Kasus DBD Magetan Meningkat Diawal Tahun 2022

Beritatrends, Magetan – Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan mencatat adanya kenaikan kasus Demam Berdarah DBD selama periode Januari tahun 2022 dibandingkan Januari tahun 2021 lalu. plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan Rohmat Hidayat mengatakan, Januari tahun 2022 tercatat sudah ada 47 kasus, naik dari tahun 2021 yang tercatat hanya 23.

“Dari data yang kami catat pada bulan Januari 2022 ini terdapat 47 kasus penyakit DBD ditemukan, tergolong cukup tinggi dibandingkan pada Januari 2021 lalu yang hanya 23 kasus DBD,” ungkapnya.

Menurutnya, DBD adalah penyakit siklus tahunan yang bisa diprediksi, terutama pada akhir tahun dan awal tahun, tepatnya saat musim hujan datang. Penyakit DBD ini ditularkan melalui nyamuk yang pada saat musim penghujan datang.

“Nyamuk tersebut bisa memprediksi untuk meletakan telur di tempat yang nantinya akan terendam air,” jelasnya.

Rohmat Hidayat berharap kepada masyarakat untuk melakukan pencegahan di antaranya pemberantasan sarang nyamuk, dan fogging akan dilakukan apabila ditempat tersebut sudah ada kasus DB nya dan penularan, namun fogging tidak akan efektif jika tidak dibarengi oleh pemberantasan sarang nyamuk.

“Kesadaran masyarakat dapat membantu untuk membantu penyebaran sarang nyamuk dengan melakukan Gerakan 3M (Menguras,Mengubur, Menutup) tempat yang diperkirakan menjadi penampungan air, yang nantinya akan dijadikan sasaran oleh nyamuk untuk bertelur.”

Ditambahkannya, keunikan nyamuk DBD ini sekali bertelur bisa mencapai hingga 600 butir telur yang mampu bertahan selama 6 bulan. Telur-telur tersebut akan menempel pada permukaan benda yang diperkirakan nyamuk akan terendam air seperti pinggiran botol, potongan bambu dan lainya.

“Setelah terkena air, telur tersebut akan menetas. Sehingga betapa pentingnya melakukan pencegahan perkembangbiakan nyamuk tersebut dengan memberantas sarang nyamuk,” jelasnya.

Upaya yang dilakukan untuk memberantas DBD ini yang paling penting yaitu PSN atau pemberantasan sarang nyamuk, jadi diharap untuk masyarakat terlibat secara aktif untuk kegiatan PSN ini, agar pencegahan menyebarnya DBD bisa efektif.

“Dan mohon diperhatikan pada saat kerja bakti untuk fokus kepada PSN, jangan hanya membersihkan rumput dan menebang pohon, kerena itu tidak menghentikan perkembangbiakan nyamuk.” Imbuhnya.

Juga melalui Abatisasi, salah satu upaya dengan memberikan abate pada tiap tempat penampungan air, untuk memberantas jentik-jentik nyamuk. Selain itu upaya terakhir yaitu fogging, tetapi upaya terakhir ini kurang efektif jika tidak di imbangin PSN dikarenakan foging hanya akan membunuh nyamuk dewasa, tidak dengan jentik-jentiknya.

“Kemudian yang terakhir, kami juga menyiapkan pelayanan kesehatan dan antisipasi di puskesmas maupun rumah sakit unuk bisa mengantisipasi apa bila ada lonjakan kasus DBD ini”, imbuhnya,” ungkap Rohmat Hidayat.

Pos terkait