“Camat Ganteng”, Cara Kelurahan Alastuwo Atasi Masalah Stunting
Beritatrends, Magetan – Stunting merupakan salah satu permasalahan yang masih menjadi perhatian utama di Indonesia. Begitu pula dengan stunting di Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan, yang menunjukkan angka 157 kasus di tahun 2022, dan 133 kasus di tahun 2023.
Meskipun angka tersebut menunjukkan penurunan, akan tetapi salah satu desa di Kecamatan Poncol, yakni Kelurahan Alastuwo, justru terdapat tren kenaikan angka stunting, dimana di tahun 2022 berjumlah 26 kasus kemudian naik menjadi 35 kasus di tahun ini.
Menurut Penanggung Jawab Stunting Kelurahan Alastuwo, Titik Suryani, terdapat banyak kendala yang menjadi penyebab terjadinya kenaikan angka stunting disini.
“Banyak faktor yang mempengaruhi mulai dari alat yang belum standard, belum melaksanakan refreshing kader, plot grafik WHO, intervensi kasus, dan analisa data,” ungkapnya.
Oleh karena itu, melihat tren kenaikan kasus yang ada, Kelurahan Alastuwo kemudian me-launching Kelas “Camat Ganteng” (Cerdas Analisa Masalah Secara Terpadu Cegah dan Intervensi Stunting), bertempat di Balai Kelurahan Alastuwo, Kecamatan Poncol, Magetan, Senin (20/3/2023) pagi.
Titik memaparkan, bahwa kelas ini akan direalisasikan dalam bentuk pemberian edukasi bagi ibu yang memiliki balita, tentang belajar bagaimana cara pola asuh dan pola makan yang baik, bagaimana melihat tumbuh kembang anak, memanfaatkan buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak), dsb.
Tak hanya itu, pihaknya juga berupaya untuk pemenuhan database terkait angka stunting yang dinamis melalui sebuah aplikasi.
Lebih lanjut, masih di tempat yang sama, Camat Poncol, Dian Maheru, juga menyebutkan bahwa kelas ini sebenarnya merupakan penyempurnaan dari kelas yang sebelumnya telah direalisasi di 7 desa lain di Kecamatan Poncol.
Ia juga menyebutkan, bahwa tak hanya diadakan Kelas “Camat Ganteng”, intervensi pendukung penurunan stunting juga telah dilakukan, seperti pembelian alat yang sesuai standar, serta pemberian susu UHT dan 1 butir telur setiap harinya dalam kurun waktu 3 bulan.
“Diharap dengan protein hewani yang dikonsumsi anak-anak bisa meningkatkan asupan gizi, sehingga tinggi dan berat badan anak akan bertambah, demi mendukung penurunan angka stunting khususnya di Kecamatan Poncol,” ujar Camat.
Demikian halnya dengan Wakil Bupati Magetan, Nanik Endang Rusminiarti, berpesan bahwa ibu yang memiliki anak terindikasi stunting harus memberikan perhatian penuh kepada anaknya.
“Betul-betul perhatikan gizi putra-putrinya, harus rajin ke Posyandu dan pro aktif untuk menanyakan ke bidan desa atau Puskesmas terkait perkembangan anak. Karena ini merupakan program nasional yang sudah dicanangkan bahwa pada tahun 2024 masalah stunting harus sudah selesai,” tutur Wakil Bupati.