Magetan Kirim Atlet Sepeda Balap Muda di POPDA Jatim 2024, Tambah Pengalaman dan Jam Terbang

Beritatrends, Magetan – Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) Jawa Timur 2024 yang berlangsung di Bangkalan, Madura, menjadi ajang penting bagi para pelajar atlet Jawa Timur untuk menunjukkan kemampuan mereka dan meraih prestasi. Event tahunan ini menjadi pengalaman berharga, terutama bagi atlet muda dari berbagai daerah, termasuk Magetan.

A. Rajab Imaduddin, pelatih cabang olahraga (cabor) balap sepeda kontingen Magetan, menyampaikan bahwa POPDA di Madura menjadi kesempatan baik bagi atlet muda untuk menambah jam terbang.

“Ajang ini bisa menjadi pengalaman dan meningkatkan jam terbang bagi anak-anak yang masih usia dini,” ujar Rajab.

Pada POPDA kali ini, di Cabor Sepeda Balap terdapat tiga nomor kelas yang dilombakan, diantaranya Road Bike, MTB, BMX Race.

Namun, Magetan hanya mengirimkan dua atlet muda dalam kategori BMX Race, yakni Abdul Haq Arrasyid Ahimi dan Ilyasa Abdul Qowiyyi Al Waliyyi.

Kedua atlet ini masih duduk di kelas 6 MIN 2 Magetan (MIN Takeran) dan berusia 12 tahun, jauh lebih muda dibandingkan dengan batas usia maksimal peserta POPDA, yaitu 16 tahun.

Meski usia mereka terbilang muda, kedua atlet tersebut telah beberapa kali meraih podium di kejuaraan luar daerah, seperti di Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Yogyakarta.

Rajab mengakui bahwa hasil POPDA kali ini belum memuaskan. “Podium masih jauh karena atlet kita bersaing dengan atlet-atlet SMP dan SMA yang sudah sering mengikuti POPDA,” jelasnya.

Meski demikian, Rajab menegaskan bahwa tujuan utama keikutsertaan kontingen Magetan adalah pembibitan dan menambah pengalaman untuk ajang-ajang berikutnya.

Ia juga mengomentari kualitas lintasan balap sepeda yang digunakan di POPDA Jatim kali ini. Menurutnya, lintasan tersebut tampak seperti lintasan dadakan dan tidak sebaik lintasan-lintasan khusus seperti di Lumajang atau Malang.

Baca Juga  Juarai Piala DPRD Kota Madiun, Non Blok Kelompok Jigar Magetan Semakin Happines

“Seharusnya lintasan khusus seperti di kota lain. Ini bisa lebih mendukung para atlet dalam berkompetisi dengan maksimal,” ujarnya.

Kendati penuh tantangan, Rajab optimis terhadap perkembangan olahraga sepeda di Magetan. Saat ini, akademi olahraga sepeda Magetan yang berlokasi di Kecamatan Takeran telah melatih belasan anak, baik lokal maupun dari luar daerah. Program latihan rutin dilakukan tiga kali dalam seminggu, dengan target utama mencetak atlet berprestasi melalui pola latihan yang tertata.

Pihaknya juga mengucapkan terima kasih atas dukungan dari berbagai pihak yang telah mendukung perjalanan atlet muda ini, antara lain ISSI Magetan, Dikpora Magetan, Pesantren Sabilil Muttaqien Takeran Magetan, serta keluarga besar Akademi BMX PSM Takeran Magetan. Rajab menilai dukungan ini sangat berarti dalam memajukan atlet muda Magetan di dunia balap sepeda.

Meskipun balap sepeda bukan olahraga yang mudah digeluti karena dianggap ekstrem dan membutuhkan peralatan khusus serta biaya yang tidak murah, Rajab berharap anak-anak di Magetan, terutama yang masih usia SD, bisa lebih berpeluang untuk menorehkan prestasi di masa mendatang.

“Dengan pengalaman POPDA ini, kami optimis bisa menghasilkan atlet-atlet sepeda muda berbakat dari Magetan,” pungkasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *