Para mahasiswa dari BEM UMPO berunjuk rasa di depan gedung DPRD Ponorogo
Beritatrends, Ponorogo – Ratusan massa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Ponorogo menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung DPRD Ponorogo, Kamis (31/3).
Massa melakukan aksi unjuk rasa sambil berorasi serta membentangkan poster dan spanduk bertulisan Minyakku Endi Cook, Ora Sempat Bercinta Ngurusi Ponorogo, Rakyat Melarat di Negeri Konglomerat, I Love BRI I Love BNI Pemerintah Ooraa, Lelah digiyang peraturan, Komposisi Penguasa : – Penindas – Penghianat – Penjilat – Pembohong Anda Geram Kami Puas, Cukup Sampah Yang Kotor, Pemerintah jangan, dan 3 periode matamu.
Korlap aksi Naufal Muhammad Abdul Aziz mengatakan, para mahasiswa melakukan aksi demo ini, menuntut ketidakstabilan perekonomian, pembentukan Ibukota Nusantara isu penundaan Pemilu 2024, isu UU PKS / kekerasan seksual, dan isu lokal tentang Briket TPA Mrican.
“Janji hanya janji, itulah penguasa saat ini yang sedang berjalan. Atas nama rakyat Indonesia kami mahasiswa akan membela kebenaran. Mengharap kepada Bupati untuk mengelola sampah dengan baik. Negara indonesia adalah penghasil sawit terbesar, jadi tidak seharusnya terkelangkaan minyak, Harga tinggi itu merupakan kepentingan pribadi. Saat ini TPA Mrican belum terealisasi dan hanya dihidupkan saat adanya kunjungan dari gubernur. RUU PKS hanya menjadi RUU PKS dan sampai saat ini belum disahkan, berati belum ada manfaatnya. Dan kami menuntut DPR segera mengesahkan RUU PKS agar perempuan dapat perlindungan, “ujarnya.
Aksi unjuk rasa para mahasiswa tersebut ditemui oleh Ketua DPRD Kabupaten Ponorogo Sunarto, dalam pertemuan disampaikan tuntutan massa oleh perwakilan mahasiswa.
Ketua DPRD Kabupaten Ponorogo Sunarto menyampaikan bahwa, terkait isu briket TPA Mrican akan segera ditindak lanjuti bersama dengan Bupati Ponorogo.
“Minggu depan akan kita panggil dinas terkait. Tingkat perceraian di Kab. Ponorogo sangat tinggi, oleh karena itu DPRD Kabupaten Ponorogo telah merancang Raperda yang salah satu materinya terkait kekerasan seksual. Mari kita saling mengawal terkait kelangkaan bahan pokok/pangan dimasyarakat saat ini, kami akan berkomunikasi dengan instansi terkait,” paparnya.
Pada aksi unjuk rasa tersebut perwakilan massa juga menyampaikan surat tuntutan kepada Ketua DPRD Kabupaten Ponorogo untuk ditanda tangani. Dan selanjutnya
massa meninggalkan Kantor DPRD Kabupaten Ponorogo dan langsung membubarkan diri.