Mantan Bupati Rohil Mulai Berang, Saya Belum Gembel, Jangan Tebar Fitnah Murahan dan HOAX

Mantan Bupati Rohil Afrizal Sintong (Epi)

Beritatrends, Rohil – Tak terima di terpa Fitnah murahan dan Hoax beruntun, akhirnya mantan Bupati Negeri seribu Kubah Kabupaten Rokan hilir, Afrizal Sintong (Epi) mulai berang dan menepis isu recehan tersebut.

Sebab berbagai tudingan tudingan fitnah busuk yang tak mendasar mulai menerpanya dari beberapa media diduga di kendalikan oleh oknum suruhan.

konon lagi terendus menyengat tajam.
wah, ternyata ada sebagian media dinilai sudah di tunggangi oleh segelintir oknum suruhan yang terus menerus menghujat dan ingin merusak marwah dan nama baik mantan Bupati Rohil ini Afrizal Sintong S.I.P M.SI
masa bakti 2021-2024..

Sabar itu ada batasnya, sang Politisi Indonesia ini (Epi) akhirnya angkat bicara,” Hai Sedao ku, agar tau saja saya belum lah gembel, jadi tolong jangan tebar gosip murahan dan Hoax, tandasnya.

Apalagi yang jadi bahan olok-olok di media pemberitaan hanya sebatas pengadaan barang pakai peralatan dapur yang sudah rongsokan, semua peralatan itu ada catatan inventarisasinya, gak level saya itu. Tanya saja ke aset, tandas Epi.

Masyarakat umumkan tahu kalau peralatan untuk mes Pemda seperti piring dan sendok bukan pala terbuat dari intan mas, berlian tapi bahan piring dan sendok disitu adalah barang barang yang terbuat dari bahan biasa saja, kalaupun nanti tak ada sendok di rumah, saya lebih senang makan sunah pakai tangan sendiri sebagai pengganti sendok alami, itu sudah cukup.

Kalau soal bahan elektronik seperti TV, kipas dan kursi pijat, barang elektronik seperti ini saya pribadi juga masih punya. Itupun belum saya gunakan apalagi kursi pijat sebab tukang pijat tradisionil langganan pribadi saya ada dan tetap setia di panggil. Bahkan dia lebih teliti lagi dalam hal pijat refleksi serta urut mengurut untuk apa yang elekric.

Baca Juga  Seniman Protes, Monumen Reog Ponorogo Disebut Berhala

Nah untuk itu, janganlah terlalu mengada ada dan terus cari-cari sensasi untuk mengecilkan saya di mata umum, itu perilaku buruk.

Saya ingatkan juga makanya, jika jadi petugas sekelas perangkat daerah BPKAD bila melaksanakan tugas atau bertindak kelapangan harus teliti dalam mengeluarkan surat juga data harus singkron dengan catatan inventarisasi di badan aset daerah sehingga tidak muncul berita-berita fitnah dan menyesatkan kepada orang termasuk saya.
Janganlah mau bertugas hanya untuk cari sasaran tembak.

Anehnya lagi, ada saya ketahui berita-berita yang sengaja menyudutkan saya. Seperti perihal permintaan dalam pengembalian mobil mobil dinas kepada saya jelas jumlah besaran unitnya terlalu mengada-ada, sebab jumlahnya itu mustahil, mana masuk akal saya memakai mobil segitu banyak hingga berjumlah 15 unit.

“Sikap dari Perilaku dinas ini jelas sudah terinfikasi di gandroli pihak lain yang sengaja menciptakan suasana keruh,”terang Epi dengan nada jengkel memprotes.

Kemudian melanjutkan lagi, begitu juga ada oknum wartawan yang bersifat kerdil dalam pemberitaan.

“Kuat indikasi penulis ini sepertinya sengaja melanggar kode etik jurnalistik dalam membuat sebuah pemberitaan apalagi berita itu tidak berimbang hingga menyudutkan yang di beritakan,”jelasnya.

Wartawan seperti ini tentu wartawan picik dan kerdil membuat narasi berita dengan suguhan isi berita yang mengada-ada dalam arti tak fair.

“Sebabnya ya itu tadi, di tunggangi oknum, hingga nekat tidak melakukan konfirmasi secara resmi kepada saya, inikan sebuah berita yang tidak berimbang dan menyalahi aturan dari sebuah berita, ada lagi berita yang Hoax
jangan begitulah kalau mau jadi wartawan yang profesional saja, gak akan maju wartawan yang begini, dangkal dan picik SDM nya.
Tolonglah, jika hendak buat berita konfirmasi dulu sesuai Kode Etik Jurnalistik (KEY) kepada sumber yang di beritakan,”ajar Epi tegas.

Baca Juga  Hari Raya Idul Fitri 1445 H 158 Narapidana Rutan Magetan Terima Remisi

Kemudian pihaknya melanjutkan, seperti selama ini kita tahu bahwa cukup banyak rekan-rekan media lain yang saya tahu mereka itu bekerja cukup profesional dan menjunjung tinggi etika tadi.

“Tidaklah seperti wartawan kerdil begini, ini bukan kuli tinta tapi kuli orang,”sebutnya berang menutup pembicaraan.

Akhir Pesan mantan Bupati Negeri Seribu Kubah ini, tolong jangan buat kegaduhan ditengah-tengah masyarakat yang lagi susah dengan suguhan berita berita Kerdil dan Hoax.

“Rakyat Rohil perlu kenyamanan bukan butuh hidangan yang membuat kisruh Negeri Melayu tercinta ini,”pungkas Epi.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *