Kegiatan penyuluhan materi branding secara luring dan daring
Beritatrends, Surabaya – Kolaborasi antara dosen-dosen Program Studi Desain Komunikasi Visual UPN Veteran Jawa Timur dengan Yayasan Pemuda Baik dalam rangka meningkatkan kualitas pebisnis Start-Up.
Pandemi COVID-19 telah memberikan dampak yang cukup besar terhadap ekonomi masyarakat di Indonesia. Banyak pebisnis gulung tikar akibat belum mampu menyesuaikan perubahan kondisi yang dihadapi selama pandemi.
Namun, disisi lain, beberapa pebisnis pemula (start-up) justru bermunculan dengan optimis mebahwa mereka bisa mengembangkan bisnis mereka dalam kondisi yang serba terbatas ini.
Tentu bukan hal yang mudah bagi para pebisnis pemula untuk bertahan dan memenangkan persaingan di masyarakat. Perlu ada bekal wawasan yang cukup untuk merencanakan strategi bisnis yang ideal sekaligus pas ketika diterapkan di masa pandemic COVID-19 ini.
Salah satunya adalah mengenai branding dan promosi yang efektif dan tepat sasaran dengan memanfaatkan sarana dan media yang ada.
Kebutuhan akan wawasan akan Branding dan Promosi tersebutlah yang mendorong dua dosen Program Studi Desain Komunikasi Visual UPN Veteran Jawa Timur yaitu Aileena Solicitor C.R.E.C., S.T., M.Ds dan Aditya Rahman Yani, S.T., M.Med. Kom melakukan kegiatan penyuluhan secara gratis kepada para pebisnis pemula di Surabaya, bekerjasama dengan Yayasan Pemuda Baik yang bergerak di bidang pemberdayaan pemuda.
Kegiatan penyuluhan tersebut diberi judul “Pentingnya Branding untukBisnis Start-up” dan diadakan pada hari Sabtu dan Minggu, 28-29 Agustus 2021 lalu secara luring dan daring.
Sebagian peserta yang mengikuti secara daring menggunakan aplikasi Zoom Meeting, sedangkan yang luring dapat langsung hadir ke meeting room kantor Better Youth Foundation di Jl. Penjaringan Sari PS II D-25 Rungkut Surabaya, dengan syarat protokol kesehatan yang ketat.
Dalam kegiatan penyuluhan tersebut Aileena mengatakan, bahwa strategi branding yang efektif di kala pandemi adalah menciptakan persepsi yang kuat di benak konsumen, membangun loyalitas mereka terhadap brand kita, sekaligus membuat mereka terus melakukan pembelian.
“Ketiga hal tersebut harus dibangun dengan memanfaatkan media-media digital yang sering digunakan di masa pandemi, seperti sosial media dan website,”ucap Aileena.
Sedangkan Aditya, lebih menekankan pada bagaimana perencanaan awal dalam membangun brand yang kuat di masa pandemi.
“Baik tentang pemilihan segmen yang potensial, pembeda dalam karakter produk dan jasa, positioning, sampai pembentukan karakter merek,”pungkas Aditya.
Kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 48 orang peserta dari kalangan pebisnis pemula, baik daring maupun luring. Para peserta antusias menanyakan setiap permasalahan branding yang mereka hadapi di masa pandemi.