Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mendorong pelaku UMKM untuk terus Geregetan (gercep, gerak, cepat).
Beritatrends, Magetan – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno berikan sentuhan kepada pelaku ekonomi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, agar siap hadapi inflasi akibat harga BBM naik.
Hal itu diungkapkan saat membagikan strategi branding produk ekonomi kreatif kepada 200 pelaku UMKM di Pendopo Surya Graha Magetan, Sabtu (8/10/2022).
Selain itu, Sandiaga juga mendorong pelaku UMKM untuk terus Geregetan (gercep, gerak, cepat).
“Saya atas arahan dari Presiden langsung, agar menyiapkan pelaku UMKM menghadapi potensi inflasi, harga-harga naik, maupun potensi hambatan order yang menurun pasca harga BBM naik,” ucapnya.
Langkah-langkah memperkuat UMKM ekonomi kreatif dengan branding dan digitalisasi ini adalah bagian menciptakan 1,1 juta lapangan kerja tahun ini dan 4,4 juta lapangan kerja tahun mendatang.
Sandiaga mengatakan, Dinamika politik akan semakin meningkat terutama memasuki tahapan pemilu, masalah ekonomi menjadi masalah yang akan menjadi prioritas utama.
“Saya di Kementerian fokus bagaimana menghadirkan solusi kepada masyarakat yang membutuhkan sentuhan,” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Magetan Suprawoto menyampaikan bahwa Magetan mendapatkan 10 ribu kuota untuk digital parent pelaku UMKM untuk pelatihan.
“Bagaiman ketika era digital namun UMKM tetap berjalan, Magetan termasuk pada awal penerapan e-katalog, pelaku UMKM Magetan ini rangking 4 di Jawa timur,” terangnya.
Selain upaya pelatihan, UMKM di kabupaten Magetan juga diarahkan kalau bisa uang di Magetan berputar nya juga di Magetan.
“Pelaku UMKM di Magetan Jumlahnya ada 46 Ribu, sesuai survey yang kita lakukan 65% ibu rumah tangga di Magetan punya ekonomi keluarga,” ungkap Bupati Suprawoto.
Selain itu, Peran perempuan di Magetan sangat luar biasa terhadap ekonomi keluarga, tidak hanya tergantung terhadap laki-laki.
Magetan juga memiliki rumah promosi di Jalan Sawo Magetan, yang merupakan bantuan dari Kementerian Perdagangan.
“Dikelola pihak ke tiga agar bisa berkembang dan profesional
a mau pihak ketiga kan, tapi yang dijual tetap produk Magetan, ini masih kita assessment nanti nilainya bagaimana,” ujar Suprawoto.