GENDONG BALITA—Bupati Madiun, Hari Wuryanto dan Ketua Tim Penggerak PKK, Ny. Erni Hari Wuryanto menggendong seorang balita saat melakukan monitoring bulan timbang serentak dan posyandu integrasi layanan primer (ILP) di Posyandu Kaliumbu Desa Sidorejo Kecamatan Kebonsari, Selasa (5/8/2025).
Beritatrends,Madiun – Bupati Madiun Hari Wuryanto bersama Wakil Bupati Madiun, dr. Purnomo Hadi melakukan monitoring bulan timbang serentak dan posyandu integrasi layanan primer (ILP) di Posyandu Kaliumbu Desa Sidorejo Kecamatan Kebonsari, Selasa (5/8/2025). Lewat monitoring terpadu, orang nomer satu di Pemkab Madiun bertekad mewujudkan Kabupaten Madiun bebas dari stunting.
“Monitoring terpadu bulan timbang serentak menjadi salah satu komitmen dan langkah kongkrit kami dalam mewujudkan visi Kabupaten Madiun bersih, sehat dan sejahtera serta bebas dari stunting,” kata Hari Wur didampingi Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) Kabupaten Madiun, Suryanto disela-sela monitoring bulan timbang serentak di Desa Sidorejo, Kecamatan Kebonsari.
Agar Kabupaten Madiun terbebas dari stunting, Bupati Hari Wur mengatakan kualitas kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Madiun harus meningkat. Untuk itu semua warga diajak mewujudkan keluarga berkualitas dan pertumbuhan penduduk yang seimbang untuk menuju Indonesia emas 2045.
Hari Wur mengatakan berdasarkan data elektronik pencatatan pelaporan gizi berbasis masyarakat (E-PPGBM) Kabupaten Madiun jumlah kasus stunting pada bulan Juni tahun 2025 menurun dari 5,30 persen menjadi 5,27 persen.
“Dengan penurunan itu tidak boleh berpuas diri dan harus mencegah terjadinya kasus stunting baru. Salah satunya dimulai dari pelaksanaan posyandu yang berkualitas sehingga dapat mempercepat penurunan prevalensi stunting di Kabupaten Madiun,” ujar Hari Wur.
Hari Wur mengatakan pelaksanaan posyandu yang berkualitas dapat mendeteksi deteksi dini kasus stunting. Pasalnya kegagalan pertumbuhan pada setiap anak dimulai sejak didalam kandungan hingga berusia dua tahun atau selama 1000 hari pertama kehidupan seorang anak.
“Apabila menemukan anak yang terdeteksi mengalami kegagalan pertumbuhan maka harus dicari apa penyebabnya. Selain itu ditindaklanjuti sesuai kebutuhan termasuk bila perlu segera dirujuk ke puskesmas atau rumah sakit,” jelas Hari Wur.
Ia mengatakan untuk mempercepat penurunan stunting di Kabupaten Madiun, pemerintah telah menyediakan sumber daya ditingkat masyarakat mulai dari tim pendamping keluarga, kader posyandu, kader pembangunan manusia, guru paud untuk mendukung kinerja percepatan penurunan stunting di desa.
Selain itu Pemkab Madiun menggelar bulan timbang serentak pada minggu pertama setiap bulan yang secara signifikan telah berhasil mencapai kehadiran balita ke posyandu hampir 100 persen setiap bulannya.
“Kami juga memberikan makanan tambahan berbasis pangan lokal selama 120 hari bagi ibu hami kekurangan energi kronis. Selain memberikan makanan tambahan selama 65 hari bagi balita gagal tumbuh dan kurus serta pangan olahan untuk keperluan medis khsusu bagi balita stunting.
Ia menambahkan Pemkab Madiun juga memberikan tablet tambah darah untuk memberikan tambahan gizi pada remaja siswi SMP dan SMA se Kabupaten Madiun. Selain itu juga melakukan pendampingan dan edukasi pada calon pengantin ibu hamil dan balita oleh tim pendamping keluarga. “Kami juga melaksanakan makan bergizi gratis bagi ibu hamil, ibu menyusui dan anak balita non paud,” demikian Hari Wur.
Bupati Hari Wur berharap kegiatan pencegahan stunting dapat terus berjalan dan semakin dikuatkan di Kabupaten Madiun. Dengan berbagai langkah dan program tersebut dapat mewujudkan Kabupaten Madiun bersahaja yang bebas stunting.