Musrenbang Kabupaten 2023, Penyusunan RKPD Kabupaten Ponorogo Tahun 2024

Beritatrends, Ponorogo – Pemerintah Kabupaten Ponorogo melakaanakan Musrenbang Kabupaten 2023 Dalam Rangka Penyusunan RKPD (Rencana Kerja Pembangunan Daerah) Kabupaten Ponorogo Tahun 2024.

Musrenbang kali ini mengusung tema ‘Penguatan Kapasitas Penciptaan Hasil Tambah Produk Pertanian Sebagai Pendukung Industri Pengelolaan dan Pariwisata, Pemberdayaan Perempuan yang Didukung Pembangunan Infrastruktur dan Lingkungan yang Berkelanjutan’, bertempat di Gedung Sasana Praja, Jalan Diponegoro No 26, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Selasa (21/03/2023) pagi.

Musrembang Kabupaten Ponorogo kali ini dihadiri langsung oleh Kepala Dinas PMD Provinsi Jawa Timur, Ir. Budi Sarwoto MM, dan para tamu undangan di lingkup Pemda Ponorogo.

Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko menjelaskan dalam Musrenbang Kabupaten Ponorogo kali ini akan melanjutkan program kerja periode 2021 – 2026.

“Seperti Program Nawa Dharma Nyata yang menjadi RPJMD periode 2021-2026, selain itu peningkatan infrastruktur jalan, pertanian, pendidikan, dan sektor pariwisata menjadi fokus pembahasan dalam Musrenbang Kabupaten Ponorogo 2023,” ujar Sugiri Sancoko.

Ia menambahkan, Gotong Royong semua pihak tentunya perlu sangat ditekankan untuk mensukseskan program ditahun yang akan datang ini.

“Gotong Royong semua pihak kami mohon, kerjasama semua pihak kami minta, mudah-mudahan dengan cara itu percepatan pembangunan yang ada di Kabupaten Ponorogo bisa serentak terpenuhi,” jelas Sugiri.

Kang Giri menekankan targetnya nanti ditahun 2024 adalah penekanan angka penduduk miskin, yang ditargetkan 8,89 hingga 7,9 persen, indeks pembangunan manusia 71,7 hingga 73,17 persen, dan pengangguran terbuka 4,97 hingga 3,82 persen.

“Target yang dituju untuk tahun 2024 mendatang tentunya bisa terlaksana dengan adanya gotong royong dengan stakeholder terkait, pihak yang terlibat lainnya demi kebaikan Kabupaten Ponorogo tercinta ini,” ucap Sugiri.

Ia menjelaskan APBD ditahun 2024 ini tidak hanya diambil dari visi misi, tidak hanya kami ambil dari pikiran kami tapi ini hasil rembukan dari semua unsur agar rasanya menjadi milik kita bersama.

Baca Juga  Kajari Magetan Pindah Ke NTB, Ini Penggantinya

“Prioritas utamanya tetap pada infrastruktur, pariwisata, pertanian, dan yang paling penting itu pertanian, dan yang paling penting lagi memperbaiki quality/kualitas generasi muda kedepan adalah bagian yang ingin saya utamakan,” beber Sugiri.

Kalau bicara IPM maka 2023 ini sudah dianggarkan untuk 2.100 orang untuk sekolah serentak bagi yang putus sekolah, dengan dianggarkan itu maka ini tajam menusuk ke jantung persoalan yang putus sekolah akan sekolah lagi.

“Kenapa sekolah? Ini menjawab beberapa tantangan, kenapa diska Ponorogo masih diatas 100, karena mereka tidak sekolah, maka ketika tidak sekolah itulah menunggu dewasa, nikah, dan umur belum 19 tahun sudah dinikahkan, nah ini membuat dispensasi nikah ada pengajuan ke pengadilan agama, maka jika sekolah maka disitu terjadi ekosistem, dan punya masa depan, mimpi yang orang tua juga akan enak jika putra / putrinya sekolah tentu tidak akan dinikahkan,” tegas Sugiri.

Jawaban dari semua persoalan mulai dari stunting, IPM, diska, kenakalan remaja, dan apasaja adalah Sekolah, dan itu jawaban yang sudah mendalam.

“Kalau sekolah disitu ada siraman rohani, kegiatan-kegiatan positif yang bisa membentuk moral yang baik pula, dan tentu akan diawasi oleh para guru, memang sibuk tapi sibuk yang positif,” tutup Sugiri.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *