Sifaul Anam S.Pdi Panglimanya Ormas Orang Indonesia Bersatu
Beritatrends, Magetan – Dengan viralnya pemberitaan vidio di medsos atau tentang RDP Karyawan PDAM dengan Dereksi serta Dewan Pengawas (Dewas) PDAM Lawu Tirta di DPRD Magetan, Kamis (8/12/2022) yang lalu, mempersoalkan jomplang kenaikan gaji antara Karyawan dan Direksi, seharusnya persoalan tersebut hanya cukup selesai di Kantor PDAM Lawu Tirta Magetan.
Hal tersebut tidak kunjung usai, sehingga Karyawan PDAM yang di wakili oleh beberapa karyawan untuk melakukan RDP tersebut, ternyata dengan ketidak transparansi managemen dalam menyampaikan informasi, hal tersebut tercium ada indikasi yang tidak fair dalam pengelolaan lajunya BUMD PDAM Lawu Tirta dan bahkan akan merugikan pelanggan apa bila hal ini tidak segera di luruskan.
Sifaul Anam S.Pdi Panglimanya Ormas Orang Indonesia Bersatu mengatakan, di Magetan banyak organisasi yang mengatasnamakan masyarakat, faktanya hanya segilintir aktivis yang peduli pada masyarakat. Namun kami tidak pesimis karena kami berjuang bersama masyarakat saat diwawancarai setelah Pers Konferens Koalisi Aktifis Lintas Sektoral (Kalis) Magetan, Selasa (20/12/2022) kemarin.
“Apa yang dihembuskan oleh jajaran Dewas bersama Direksi saat hearing yang menyatakan kondisi PDAM Magetan bangkrut, ini adalah sebuah kebohongan besar dan justru ini mempertegas kepemimpinannya Direksi dan Dewas saat ini yang membuat bangkrut,”ucap Anam.
Maka dengan ini kami menolak kenaikan apapun itu yang ada di tubuh PDAM. Kalaupun ada kenaikan gaji kami mohon untuk ditunda dulu, karena kenaikan gaji akan berimbas pada kenaikan tarif maupun perawataan.
Kedua kami meminta DPRD tidak perlu nunggu surat dan somasi dari kami karena anda sudah melihat dan mendengar sendiri harusnya cukup. Harusnya saat RDP anggota bersikap, tidak kemudian diam saja.
“Lantas ada 1 anggota Dewan bersuara kalian kemudian mencaci maki itu tidak baik. Maka ketika kondisi PDAM sudah keruh, kami berharap tanpa somasi surat harusnya DPRD punya nurani selamatkan aset PDAM,”pinta Anam.
Ambil langkah strategies dan dengarkan suara masyarakat atau pelanggan PDAM. Banyak keluhan baik itu masalah perawatan atau keluhan terkait kualitas air saat konflik di Plaosan harus didengar, air bercampur dengan kotoran sapi.
“Harusnya DPR membentuk tim untuk Lab langsung. Banyak dugaan tipuan hasil Lab sehingga layak untuk diminum dan kami yakin Lab yang dilakukan PDAM itu tidak benar,”ungkap Anam.
Kita akan melakukan action pertama melakukan gugatan karena sudah ada pembohongan publik seolah-olah PDAM rugi padahal tidak. Dan kami mensinyalir ini ada nuansa muatan politik untuk 2024. Setelah ini kita akan aksi turun jalan ke DPRD, PDAM, dan ke Bupati Magetan selaku KPM.
Terakhir harapannya KPM berpihaklah pada masyarakat, jangan berpihak pada Dewas dan Direksi saja berpihaklah pada 70.000 lebih pelanggan.
“Karena imbasnya nanti ke seluruh masyarakt di Magetan. Jangan hanya menerima aspirasi masukan dari segelintir orang yang justru akan menurunkan hafkat martabat jenengan selaku Bupati,”pungkas Anam.