100 Penari Sufi Ponorogo.
Beritatrends, Ponorogo – Kolaborasi antara budaya dan santri terus tersaji jelang hari jadi ke-526 Kabupaten Ponorogo. Yang terbaru adalah gelaran perpaduan antara tari Bujangganong dan tari Sufi. Talari Bujangganong dan tari Sufi ini tersaji di dua ruas jalan utama di Ponorogo, yakni Jalan Haji Oemar Said (HOS) Jokroaminoto dan Jalan Jendral Besar Sudirman.
Acara yang bertajuk Parade 2022 Ganong feat Sufi ini melibatkan 2.022 penari Bujangganong dan 100 penari Sufi.
Mereka menari bersama, para Bujangganong menari mengikuti alunan gamelan reog dan dibarengi dengan penari sufi yang terus berputar-putar. Harmonisasi Bujangganong dan Sufi ini pengibararan dari harmoni antara agama dan budaya di Ponorogo yang indah dan lestari abadi.
“Ini dua seni yang dahsyat. Ini merupakan seni-seni sufi,” kata Bupati Sugiri Sancoko yang ikut melihat Parade 2022 Ganong feat Sumi pada Selasa (9/8/2022) sore.
Menurut orang nomor satu di Ponorogo itu, tarian Ganongan itu, maknanya berkaitan erat dengan tarian Sufi. Bagaiamana, sang Bujangganong dalam berantraksi dengan energik dan lincah. Namun, disisi lain saat beraksi tersebut penarinya ditutupi oleh topeng. Sehingga orang tidak ada tahu siapa yang menari tersebut.
Sementara hal tersebut juga sama dengan apa yang dilakukan oleh penari Sufi. Dimana dalam tariannya selama alunan terdengar, mereka dengan sabar hanya berputar saja. Tentu gelaran Parade 2022 Ganong feat Sufi ini, untuk memberikan pesan kepada semuanya, bahwa Ponorogo itu kota budaya yang santri.
“Kita pilih ganongan karena sisi kesufian yang diambil. Dengan kelincahan menari tapi menggunakan topeng. Artinya Anda berbuat baik dan hebat tapi ojo didudohne (jangan dilihatkan-red) mukamu. Ndeliko ben oleh pahala (sembunyi biar dapat pahala-red),” jelas Kang Sugiri.