Pembangunan Masjid Ki Mageti, Ini Pesan Bupati Magetan Terhadap Generasi Penerus

Ini Pesan Bupati Magetan Terhadap Generasi Penerus

Beritatrends, Magetan – Masjid Ki Mageti yang dibangun dengan arsitektur Khas Jawa ini sedang dalam proses pendirian. Soko guru masjid yang bahannya hampir 60% itu merupakan bahan dari Masjid Agung Baitussalam Magetan yang dulunya terletak di barat alun – alun Magetan, Jawa Timur.

Soko Guru tersebut diperbaiki terlebih dahulu, dan proses perbaikan itu memakan waktu yang cukup Panjang. Dalam proses pembangunan masjid Ki Mageti Bupati Magetan Suprawoto melakukan peninjauan secara langsung. Sabtu (07/05/2022)

Saat dilokasi Bupati Magetan Suprawoto mengatakan hari ini melakukan peninjauan pembangunan Masjid Ki Mageti yang terletak di Kawasan Kebun Bunga Refugia Magetan, Jawa Timur. Sabtu (07/05/2022)

“Masjid Ki Mageti yang dulunya Soko Gurunya dan bahan – bahan hampir semuanya 60% adalah bahan dari Masjid Agung Baitussalam yang sekarang berdiri megah di barat alun – alun Magetan, karena dulu dirobohkan soko gurunya itu tidak dipakai, kemudian saya dirikan disini sebagai Masjid Rest Area,” jelas Bupati Suprawoto.

Bupati menambahkan, pembangunan dan sejarah masjid ini sengaja dibukukan, karena kelemahan kita adalah mencatat, sehingga nantinya ketika masjid ini sudah berdiri anak cucu kita kelak bisa membaca sejarah berdirinya masjid ini.

“Semua saya catat, mulai dari pembangunan, pekerja, dan lain sebagainya saya bukukan, itu bertujuan agar anak cucu kita kelak bisa membaca kembali sejarah pendirian Masjid Ki Mageti yang terletak di area Kebun Refugia Magetan bahwa masjid ini semua bahannya hampir 60% adalah dari masjid Agung Baitussalam yang lama,” imbuh Bupati.

Memang sengaja sejauh ini mungkin tidak menggunakan dana APBD, jadi ini merupakan sumbangan masyarakat, sampai saat ini pembangunan masjid Ki Mageti tidak menyentuh sama sekali anggaran APBD, karena sejak awal Bupati Suprawoto berkeyakinan bahwa membangun masjid pasti jadi hanya persoalan waktu dan niat baiknya saja.

Baca Juga  Paralayang Jadi Unggulan Desa Bungkuk di Ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia 2022

“Saya berkeyaninan bahwa berkeyakinan baik harus diikuti dengan cara yang baik, menggali dana dengan cara yang baik. Kalau Bahasa jawa itu awalnya kita awang-awangen uangnya dari mana, tetapi dengan niat baik itu kemudian banyak muncul dermawan – dermawan, kemudian menjadi dana awal, kemudian disokong oleh PNS,” tutup Bupati Magetan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *