Beritatrends, Blitar – Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Kota Blitar berkunjung ke Diskominfotik Kabupaten. Badung, Bali, Senin (04/3).
Dalam kunjungan itu, Diskominfotik Kota Blitar turut mengajak perwakilan insan media, untuk membahas beberapa hal. Mulai dari pengelolaan sistem digital hingga keterbukaan informasi.
Mujianto, Kepala Diskominfotik Kota Blitar menjelaskan kedatangannya ke Bali ini untuk menjalin silaturahmi dan bertukar ilmu bersama jajaran Diskominfotik Badung. Mujianto sengaja memili Badung, karena menjadi salah satu wilayah yang memiliki pengelolaan sistem digital cukup bagus.
Tidak hanya itu, pihaknya juga sempat menanyakan soal kiat Kab. Badung dalam meningkatkan nilai SPBE, Indeks Keamanan Informasi (KAMI) dan kemitraan bersama insan media. Hal itu penting, dalam mendukung pelaksanaan program dan branding daerah.
“Rekan-rekan dari bidang banyak menanyakan hal yang berkaitan dengan tupoksi Diskominfotik. Termasuk soal kemitraan bersama wartawan, itu penting sekali,” jelas Mujianto.
Mujianto mengaku akan segera memerintah jajarannya untuk melakukan ATM (Amati, Tiru, Modifikasi) kiat yang sudah dilaksanakan Kabupaten Badung. Meskipun pagu anggarannya terpaut jauh, namun pihaknya ingin kiat yang telah dijalankan bisa diadaptasi di Kota Blitar.
“Yang kami catat dari sisi anggaran. Setidaknya walaupun anggaran jauh, tapi ruh pelaksanaan program akan kita contoh dan kembangkan di Kota Blitar,” katanya.
Sementara itu, Jaya Saputra – Kepala Diskominfotik Kota Blitar menyabut baik kedatangan Diskominfotik Kota Blitar. Menurutnya, kunjungan kerja ini sangat positif. Karena sebagai sejawat, sharing ilmu sangat dibutuhkan untuk menyempurnakan tupoksi yang telah dijalankan.
Terlebih, Diskominfotik memegang peran penting dalam mensupport jalannya Pemerintahan. Mulai dari penyediaan jaringan, aplikasi, website hingga keamanan informasi. Oleh karena itu, Jaya menyebut komitmen dari jajaran Diskominfotik harus dibangun dengan kuat.
“Kunjungan ini menjadi sangat positif, karena kita bisa sharing. Sehingga apa yang dijalankan disini bisa lebih lengkap ketika ada masukan dari Kota Blitar. Karena secara geografis, tipologi dan budaya berbeda,” pungkas Jaya.