Beritatrends,Magetan – Ratusan pedagang sayur ethek di Kabupaten Magetan menggeruduk Pengadilan Negeri (PN) setempat, Rabu (5/2/2025).
Mereka datang sambil membawa rombong jualan sebagai bentuk protes dan dukungan terhadap dua rekan mereka, Marno dan Wiyono, yang dituntut oleh seorang warga Desa Pesu, Kecamatan Maospati.
Sidang pertama kasus ini digelar di PN Magetan dengan pengawalan ketat. Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Sayur Magetan, Yusuf, menegaskan bahwa aksi ini murni bentuk solidaritas sesama pedagang yang merasa diperlakukan tidak adil.
“Kami tidak menuntut, kami adalah pedagang sayur, pelaku ekonomi kerakyatan Magetan. Kami dituntut atas dasar tidak boleh berdagang, maka dari itu kami memberi dukungan agar tuntutan dicabut, sehingga sidang bisa selesai dan perekonomian Magetan bisa kembali lancar,” ujar Yusuf di hadapan para pedagang yang hadir.
Menurutnya, persoalan ini bermula dari larangan berdagang di dekat tempat usaha milik penggugat. Namun, ia menegaskan bahwa pedagang ethek tidak membuka lapak permanen, melainkan hanya melayani panggilan pembeli.
“Pedagang tidak boleh berjualan di tempat mereka. Tapi mereka kan lewat, dipanggil oleh pembeli. Ada tiga, orang tua-tua yang tidak bisa berjalan jauh, itupun hanya Rp 8 ribu,” katanya.
Yusuf berharap tuntutan bisa dicabut demi keberlangsungan ekonomi pedagang kecil di Magetan. Ia pun menduga ada faktor ekonomi di balik tuntutan ini, mengingat istri penuntut juga memiliki usaha serupa.
“Mungkin karena perekonomian juga lemah, menurun pendapatan mereka. Kami hanya mengajak teman-teman memberikan dukungan kepada rekan kami yang dituntut, orang jualan sayur untungnya seberapa kok dituntut di pengadilan?,” ungkapnya dengan nada kecewa.
Ia juga menyoroti pentingnya keberadaan pedagang sayur ethek bagi perekonomian daerah. Jika aktivitas mereka dibatasi, dampaknya akan luas, mengingat jumlah pedagang yang cukup besar.
“Coba bayangkan ada 1.800 pedagang sayur di Magetan, kalau kita matikan total, perekonomian Magetan akan hancur dan mereka akan kehilangan pekerjaan. Saya mohon untuk mencabut tuntutan mereka agar bisa bekerja kembali dengan tenang,” tegasnya.
Aksi solidaritas pedagang ini mendapat perhatian luas, terutama dari warga yang merasa terbantu dengan keberadaan pedagang ethek. Mereka berharap kasus ini segera menemukan solusi terbaik bagi semua pihak.