Rekrut Pegawai Non ASN, Dirut RSUD Caruban Jamin Transparan dan Tidak Ada Titipan

Direktur RSUD Caruban, drg Farid Amirudin 

Beritatrends, Madiun – Direktur RSUD Caruban, drg Farid Amirudin menjamin pengadaan pegawai BLUD Non ASN di lingkungan RSUD Caruban Kabupaten Madiun Tahun 2024 berlangsung transparan dan tidak ada titipan. Pasalnya pelaksanaan rekrutmen karyawan baru itu menggunakan sistem uji kompetensi dengan metode computer based test (CBT).

“Pengadaan pegawai BLUD Non ASN saya jamin transparan dan akuntable serta tidak ada titip-titipan. Jadi semuanya murni mengikuti tes sesuai tahapan. Dan untuk pelaksanaan tes kami juga meminta bantuan tim BKD Pempro Jatim,” ujar Farid, Kamis (12/12/2024).

Farid mengatakan perekrutan karyawan baru dilakukan untuk peningkatan pelayanan. Pasalnya selama ini banyak keluhan masih lamanya pelayanan yang diberikan kepada masyarakat.

“Ada keluhan nunggu kamar lama kemudian menunggu hasil lab lama itu karena kekurangan SDM. Untuk itu diperlukan penambahan karyawan baru agar pelayanan kepada masyarakat makin optimal,” ujar Farid.

Farid menuturkan idealnya satu perawat menangani dua pasien di rawat umum. Hanya saja saat ini satu perawat bisa menangani tujuh hingga delapan pasien.

Kondisi itu,kata Farid, akan mengganggu mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang berobat ataupun dirawat di RSUD Caruban.
Tak hanya perawat di ruang rawat pasien umum, lanjut Farid, jumlah karyawan di laboratorium juga mengalami kekurangan SDM.

Saat ini jumlah pegawai di laboratorium sebanyak 10 orang. Sementara dalam satu hari, laboratorium di RSUD Caruban dapat mengani hingga ratusan pasien.  “Di laboratorium melayani pasien rawat jalan, rawat inap hingga UGD,” tutur Farid.

Sebagai tahap awal, RSUD Caruban akan merekrut 96 karyawan baru yang terdiri dari dokter spesialis, dokter UGD, perawat hingga tenaga teknis. Sedangkan jumlah karyawan saat ini yang bekerja di RSUD Caruban sebanyak 550 orang.

Baca Juga  Polres Ponorogo Gandeng Dinas Kominfo dan Statistik Tangkal Berita Hoax Jelang Pemilu 2024

“Dengan jumlah 550 karyawan yang ada saat ini belum ideal untuk melayani secara optimal. Terlebih layanan jasa kesehatan akan terus bertambah. Dengan demikian diperlukan pegawai yang banyak,” ungkap  Farid.

Saat dirinya bertugas sebaga Direktur RSUD Caruban, kata Farid, jumlah pegawainya mencapai 600 orang. Namun jumlah itu terus menyusut lantaran banyak pegawai yang diterima sebagai PPPK dan pensiun.

RSUD CARUBAN-Inilah kondisi RSUD Caruban yang berada di Jl. Ahmad Yani No.KM 2, Caruban, Ngampel, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur

Sementara itu Ketua DPRD Kabupaten Madiun, Fery Sudarsono mengapresiasi langkah RSUD Caruban yang hendak merekrut karyawan baru untuk meningkatan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat. Pasalnya dengan jumlah karyawan saat ini, pelayanan jasa kesehatan rumah sakit milik Pemkab Madiun kurang maksimal.

Apresiasi itu disampaikan Fery menanggapi rencana manajemen RSUD Caruban merekrut karyawan baru. Karyawan yang direkrut mulai dari dokter, perawat hingga tenaga teknis lainnya.

“Selama itu baik dan untuk peningkatan kualitas pelayanan jasa kesehatan di RSUD Caruban tentu kami dari DPRD akan sangat mendukung.  Dengan kondisi jumlah karyawan ini tentunya pelayanan kesehatan di rumah sakit itu kurang optimal,” ujar Fery, Kamis (12/12/2024).

Fery mengatakan perekrutan karyawan baru sudah direncanakan manajemen RSUD Caruban sekitar dua hingga dua tahun yang lalu. Bahkan untuk merekrut karyawan baru, manajemen RSUD Caruban sudah berkonsultasi ke Pemprop Jatim dan pemerintah pusat.

“Itu sudah lama kami menekankan untuk menambahkan SDM sudah lama. Sekitar antara satu sampai dua tahun yang lalu,” kata Fery.

Dengan demikian, langkah perekrutan yang dilakukan manajemen RSUD Caruban saat ini tidak menyalahi aturan. Terlebih kebutuhan penambahan sumber daya manusia di RSUD Caruban saat ini sudah mendesak seiring dengan meningkatnya jumlah pasien dan warga yang berobat.

Baca Juga  Pemerintah Daerah Kabupaten Rokan Hilir : Stop Kebakaran Hutan dan Lahan

Menurut Fery, saat ini kondisi RSUD Caruban memang kekurangan tenaga kerja. Ia mencontohkan tenaga kesehatan pelayanan cuci darah sangat kurang. Padahal jumlah warga yang membutuhkan layanan cuci darah semakin hari semakin meningkat.

“Kami menanyakan kepada manajemen alasannya karena SDM yang kurang. Untuk itu bila saat ini sudah mendapatkan rekomendasi dari Pemprop Jatim dan BKN maka perekrutan itu dilaksanakan lebih cepat lebih baik,” demikian Fery.

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *