SERAHKAN—Wakil Bupati Madiun, Hari Wuryanto menyerahkan potongan tumpeng kepada Pejabat Fungsional Madya Tata Bangunan Kementerian PUPUR, Tedy Kreswanto, sebagai tanda peresmian program Kotaku di Dusun Pancuran, Desa Klitik, Kecamatan Wonasri, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Kamis (25/11/2021).
Beritatrends, Madiun – Wakil Bupati Madiun, Hari Wuryanto meresmikan program kota tanpa kumuh (Kotaku) di Dusun Pancuran, Desa Klitik, Kecamatan Wonoasri, Kabupaten Madiun, Kamis (25/11/2021), pagi.
Wabup Hari Wur mengharapkan warga penerima program tersebut dapat menjaga kebersihan lingkungan lantaran sudah terbangun berbagai infrastruktur yang memadai dengan total anggaran Rp 1.009.600.000. Infrastruktur yang dibangun berupa jalan lingkungan sepanjang 664 meter, drainase lingkungan, sarana landscape, tempat pembuangan sampah hingga pengadaan gerobak sampah.
“Dengan program ini saya harapkan warga dapat merubah perilaku untuk terus menjaga kebersihan lingkungan. Karena dengan program Kotaku lingkungan kita sudah menjadi bersih dan sehat. Dengan demikian program andalan Kotaku dapat menjadikan Kabupaten Madiun zero kumuh,” ujar Hari Wur.
Menurut Hari Wur, program Kotaku harus dilaksanakan secara kolaborasi dan tidak bisa pemerintah saja. Pasalnya dalam program tersebut Pemkab Madiun hanya selaku fasilitator sementara warga yang mengerjakan kegiatan, memanfaatkan dan menggunakan fasilitas itu.
Untuk itu kolaborasi pemerintah dan masyarakat perlu ditingkatkan sehingga program Kotaku bermanfaat bagi masyarakat.
“Caranya dengan tetap menjaga kebersihan lingkungan. Karena tidak ada orang yang tidak suka kebersihan. Semuanya pasti senang kebersihan. Dan saya yakin keluarga besar Dusun Pancuran terus melestarikan kebersihan,” kata Hari Wur.
Hari Wur menuturkan sebelum disentuh program Kotaku, kondisi jalan di dusun Pancuran berlumpur. Namun setelah hadir program Kotaku, jalan utama di dusun itu bersih dan tidak lagi berlumpur.
Kedepan diharapkan program Kotaku yang anggarannya bersumber APBN dapat lebih banyak menyentuh dua hingga tiga tiik lokasi di Kabupaten Madiun. “Kita berdoa mudah-mudahan tahun depan lebih banyak mendapatkan alokasi program ini,” kata Har Wur.
Hari Wur mengajak warga mensyukuri ditengah pandemi masih ada kegiatan infrastruktur untuk menunjang mengatasi pandemi. Kendati saat ini kasus pandemi covid-19 di Kabupaten Madiun sudah kosong, warga tetap diminta waspada dan menerapkan prokes.
“Bagi warga yang belum vaksin segera menghubungi pemerintah desa setempat untuk segera divaksinasi covid-19,” kata Hari Wur.
Sementara itu Pejabat Fungsional Madya Tata Bangunan Kementerian PUPUR, Tedy Kreswanto, menyatakan Kotaku merupakan program untuk penanganan wilayah kumuh di perkotaan. Untuk pemilihan lokasi ada di SK bupati dengan menetapkan daerah yang kumuh kemudian dilakukan intervensi.
“Program Kotaku tidak bisa ditangani pemerintah daerah sendiri. Harus berkolaborasi penangananan terkait dana dan penanganannya.Program Kotaku tidak bisa jalan tanpa partisipasi masyarakat semua. Jadi partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan untuk kesukseskan program kotaku. Mudah-mudahan tahun 2022 di Kabupaten Madiun lebih dari satu lokasi,” kata Tedy.
Sementara itu Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Madiun, Arnowo Widjaja menyatakan Dusun Pancuran, Desa Klitik menjadi sasaran program Kotaku lantaran survei awal dengan kriteria kekumuhan. “Jadi Desa Klitik menjadi sasaran program ini atas surat keputusan bupati yang menunjuk menunjuk Desa Klitik sebagai penerima program Kotaku,” ungkap Arnowo.
Ia mengatakan anggaran program Kotaku di Desa Kliktik sebesar satu milyaran rupiah. Adapun kegiatannya berupa pembangunan infrastruktur jalan, drainase, sarana landscape, saranah RTH, tempat sampah, gerobak sampah dan sebagainya.
Untuk pengerjaan fisik bangunan dilakukan oleh masyarakat setempat dengan model padat karya dengan bimbingian fasilitator.
Bagi Arnowo, aktifitas padat karya sangat membantu masyarakat sekitar. Pasalnya, dari sisi kegiatan mereka dapat bekerja dan dari sisi ekonomi mereka dapat pendapatan. “Ternyata semua dapat berjalan lancar sesuai yang diharapkan,” kata Arnonwo.
Tahun depan, kata Arnowo, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Madiun sudah membuat draft yang akan menyasar pada empat sampai lima desa calon penerima program Kotaku.