Beritatrends, Magetan – Berdasarkan Surat Edaran (SE) Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 14 Tahun 2025 tentang Kegiatan Murid Selama Libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, berisikan Kepala Dinas Pendidikan untuk melaksanakan kebijakan libur semester ganjil sesuai dengan kalender pendidikan tahun ajaran 2025/2026 yang telah ditetapkan.
Dalam Surat Edaran tersebut, siswa jenjang PAUD, SD, dan SMP libur sekolah mulai 22 Desember sampai dengan 4 Januari 2026.
Momentum libur panjang tersebut, Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Magetan menghimbau kepada seluruh siswa untuk selalu menjaga kesehatan dan mengisi hari libur dengan kegiatan bermanfaat.
“Berpedoman pada SE Mendikdasmen tentang Kegiatan Murid Selama Libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, kita Dikpora Magetan menekankan bahwa sekolah atau guru tidak boleh memberikan beban Pekerjaan Rumah (PR) yang berat, diharapkan anak-anak itu diberikan tugas-tugas yang ringan dan menyenangkan,” jelas Drs. Suwata., M.Si, saat ditemui diruangannya, Jumat (12/12/2025) pagi.
Sesuai dengan Surat Edaran tersebut, Kepala Satuan Pendidikan untuk tidak membebani murid dengan pekerjaan rumah (PR) atau proyek liburan yang berlebihan, terutama yang menuntut biaya tambahan besar atau kewajiban penggunaan gawai dan internet secara intensif.
Apabila sekolah memberikan penugasan, diharapkan penugasan tersebut sederhana, menyenangkan, dapat dikerjakan bersama keluarga, dan tidak
menimbulkan beban finansial bagi orang tua.
Kepala Satuan Pendidikan melaksanakan hal-hal sebagai berikut, menyampaikan kepada murid penguatan pesan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) mengenai perilaku aman selama libur sekolah, antara lain :
- Mengenali risiko di lingkungan tempat tinggal dan tujuan perjalanan,
- Mengetahui jalur evakuasi di rumah dan lingkungan,
- Mengetahui nomor layanan darurat yang dapat dihubungi,
- Keselamatan di jalan (pejalan kaki, pengguna sepeda, kendaraan umum/pribadi),
- Keselamatan di pantai, gunung, dan tempat lainnya, dan
- Perilaku aman di rumah saat bermain dan menggunakan peralatan listrik/ gawai.
Menurut Kepala Dikpora Magetan, Suwata, berdasarkan SE Mendikdasmen tersebut disaat Libur Nataru tahun ini orang tua juga ikut andil dalam memberikan edukasi kepada anak, diantaranya sebagai berikut :
A. Memberikan Waktu Berkualitas Bersama Anak, antara lain melalui :
- Kegiatan sederhana sehari-hari (memasak, mengatur keuangan rumah tangga, membersihkan rumah) yang dapat menjadi sarana belajar keterampilan hidup (lile skills).
- Dialog tentang pengalaman anak di sekolah, minat, dan rencana masa depan anak, dan,
- Kegiatan Rekreasi dan perjalanan yang disesuaikan dengan kemampuan keluarga.
B. Kebiasaan aktivitas positif di rumah yang mendorong literasi, numerasi, dan karakter, seperti :
- Membaca buku atau bahan bacaan lain bersama anak,
- Permainan yang melatih logika, kerjasama, dan kreativitas, dan
- Kegiatan seni, olahraga, dan budaya sesuai minat anak.
C. Kebijakan penggunaan gawai dan internet, dengan cara :
- Menetapkan batas waktu penggunaan gawai (screen timel yang wajar dan disepakati bersama anak,
- Mendampingi anak ketika mengakses internet dan media sosial, dan
- Mengarahkan anak memanfaatkan konten yang bermanfaat dan menghindarkan anak dari konten yang mengandung kekerasan, pornografi, perjudian, perundungan, dan disinformasi.
D. Fasilitasi dan pendampingan anak dalam kegiatan rekreasi sosial dan bermasyarakat, seperti :
- Kegiatan keagamaan di masyarakat,
- Aktivitas seni dan olahraga di lingkungan,
- Kunjungan teman dan silaturahmi dengan keluarga, dan
- Kegiatan-kegiatan bermasyarakat secara positif lainnya.
E. Perlindungan anak dari segala bentuk kekerasan dan eksploitasi, termasuk :
- Kekerasan fisik, psikis, dan kekerasan berbasis gender,
- Keterlibatan anak dalam pekerjaan yang mengganggu hak belajar, bermain, dan beristirahat, dan
- Praktik pernikahan usia dini.
F. Bagi keluarga yang memiliki anak berkebutuhan khusus, diharapkan :
- Menjaga rutinitas dasar anak (jam tidur, pola makan, aktivitas harian),
- Memberikan stimulasi sesuai kebutuhan dan kemampuan anak, dan
- Berkomunikasi dengan guru atau satuan pendidikan apabila membutuhkan dukungan tambahan atau penyesuaian tertentu selama dan setelah masa libur.
Lebih lanjut, Silaturahmi atau anjang sana antar saudara itu sangatlah bagus untuk membangun karakter anak, yang mana itu dapat menjalin persaudaraan keluarga yang memungkinkan anak itu belum mengetahui latar belakang keluarganya itu siapa saja.
“Latar belakang anak sekarang ini kadang lupa dengan saudara-saudaranya, karena sibuk sendiri, banyak anak yang sibuk sendiri dengan HP disaat berkunjung atau melakukan pertemuan dengan keluarga besarnya. Maka dari itu anjang sana antar saudara ini dapat mempererat persaudaraan antar keluarga, dan itu termasuk Edukasi yang juga ada di pelajaran PPKN sekalipun tidak secara spesifik tetapi mengajarkan tentang silsilah,” imbuhnya.
Suwata menekankan, paling tidak anak itu tahu bahwa anak itu keluarganya itu siapa, darimana, dan saudaranya itu siapa saja. “Kalau diambil muaranya itu untuk memperkuat nilai-nilai persaudaraan, membangun empati, dan ini merupakan pelajaran tematik,” tuturnya.
Suwata berharap, dalam Libur Nataru tahun ini jangan sampai anak didik itu tidak belajar sama sekali, sekalipun itu disaat tidak dirumah, jangan melakukan hal-hal yang tidak baik, manfaatkan liburan ini dengan hal yang positif.
“Selama libur ini nanti anak-anak diharapkan kembali ke sekolah itu dengan suasana hati yang fresh, ceria, dan bahagia, jangan sampai dengan libur Nataru ini menimbulkan masalah dan tidak masuk sekolah, karena akan memasuki TKA (Tes Kompetensi Akademi) di Bulan Februari atau Maret mendatang. Oleh karena itu saya minta guru itu harus mengingatkan kepada anak-anak dan tetap memberikan edukasi serta perhatian kepada anak didiknya,” akhirnya.





