Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum (FISH), Dr. Bambang Sigit Widodo, M.Pd saat berikan sambutan di hadapan para peserta pelatihan.
Beritatrends,Mojokerto-Sebanyak 15 Remaja Putra-putri Desa Pesanggrahan Kecamatan Kutorejo Ikuti Camp Literasi Digital serta Lima Desa Rintisan Pancasila yang digelar oleh UNESA Surabaya kerja sama dengan Kemenko PMK RI di Hotel New Star, Kecamatan Trawas Kabupaten Mojokerto,Jum’at(22/9/2023).
Selain 15 (tiga belas) pemuda-pemudi Karang Taruna dari Desa pesangrahan Kabupaten Mojokerto yang mengikuti Camp Literasi Digital ini juga diikuti pemuda dan pemudi dari 4 desa dari 4 Kabupaten yaitu Desa Rejuno Kab.Ngawi,Desa Widodaren Kab.Ngawi ,Desa Wonocoyo Kab Trengalek dan Desa Watutulis Kab Sidoarjo.
Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kecakapan-kesadaran literasi digital dalam mempersiapkan generasi muda menuju Indonesia Emas 2045. Dan, membekali para pemuda agar semakin bijak dalam mengunakan teknologi digital.
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum (FISH), Dr. Bambang Sigit Widodo, M.Pd., mengatakan, teknologi yang semakin canggih seperti pisau bermata dua. Kalau tidak hati-hati digunakan, bisa berbahaya bagi generasi muda.”Ini kan kegiatan rangkaian yang sudah dirancang oleh teman-teman kerjasama dengan banyak pihak sebenarnya selain dari universitas sendiri juga ada dukungan dari Kemenko PMK RI, kemudian teman-teman dari desa yang akan kita arakan ke depan sebagai desa desain Pancasila ,”ucapnya .
Lebih lanjut Dr.Bambang mengatakan ,memang menetapkan plothing Itu sampai kemudian ini menjadi percontohan. Jadi beliau akan melakukan pembinaan terus secara berkelanjutan ,karena tidak mudah untuk menetapkan satu Desa menjadi rintisan Desa Pancasila.Menurut Bambang, ternyata tidak semua masyarakat Desa memahami, bahkan perangkat desa itu merasa bahwa hal ini tidak penting ,sehingga memang pihaknya merasa kewalahan ketika tidak ada ploting dari bawah seperti ini.
“Pertama kami menginginkan masyarakat yang memang setidaknya sudah sadar pada konteks kebangsaannya kemudian yang kedua adalah dukungan dari perangkat desa yang ada, kami tidak mampu untuk seperti Sinterklas bisa membalikan orang tiba- tiba sadar akan kebangsaan tapi memerlukan dukungan semua pihak,”ungkapnya.
Masih kata Dr.Bambang kegiatan ini yang sudah lumayan bersinergi sekitar 2 sampai 3 tahunan adalah Desa wonocoyo Kabupaten Trenggalek dan Desa Widodaren Kab.Ngawi.”Dengan hasil itu progresnya adalah tidak hanya sekedar memberikan secara verbal tentang pemahaman konteks kebangsaan ,tapi kami juga bagaimana berupaya dari program pengambilan masyarakat memiliki produk-produk lokal, tapi ternyata mereka tidak mampu untuk memasarkan, kami melatih bagaimana mereka memasarkan secara digital sehingga ada upaya yang bisa bersaing dengan kondisi kekinian ,yang kedua adalah melatih para perangkat desa untuk memberikan layanan prima termasuk juga membantu membuatkan website ,”pungkasnya.
Sementara itu ,Kepala Desa Pesangrahan Kabupaten Mojokerto Much. Afif mengungkapkan, sangat mendukung dan mengapresiasi kegiatan pelatihan Literasi Digital yang diselenggarakan oleh UNESA Surabaya ,karena menurut Kades Afif ,upaya ini adalah sebuah ikhtiar dan sebuah sinergi antara akademik dengan pemerintah desa.
“Program ini berangkat dari keresahan yang sama tentang nilai nilai pancasila.Saya berharap dari hasil pelatihan ini lahir agen- agen yang bisa menularkan kepada penduduk yang lain tentang nilai-nilai Pancasila dan bagaimana bermedsos yang baik dan bertanggung jawab serta bisa memfilter berita -berita hoax di medsos,”jelas Kades Pesangrahan.