Sukses Turunkan Angka Stunting, Kota Madiun Raih Reward Tambahan Dana Insentif Fiskal Rp 7,1 Miliar

Wali Kota Madiun, Dr. Maidi didampingi Kadis Kominfo Kota Madiun, Noor Aflah menerima reward dari pemerintah pusat berupa tambahan dana insentif fiscal (DIF) sebesar Rp 7,1 miliar lantaran kesuksesannya menurunkan angka stunting di Kota Madiun.

 

Beritarends, Madiun –Pemerintah pusat memberikan reward tambahan dana insentif fiscal (DIF) sebesar Rp 7,1 miliar bagi Pemerintah Kota Madiun lantaran kesuksesannya menurunkan angka stunting di bumi pendekar.

Reward itu langsung diterima Wali Kota Madiun, Dr. Maidi saat mengikuti Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2025 yang digelar oleh Kementerian Sekretariat Negara di Auditorium J. Leimena, Gedung Adhyatma Kementerian Kesehatan RI, Rabu (12/11/2025),

Selain Kota Madiun, terdapat dua daerah lainnya yang mendapatkan penghargaan yang sama yakni Kabupaten Pasuruan dan Kabupaten Tangerang. Sementara itu, 47 daerah lainnya mendapat insentif bervariasi antara Rp 5 hingga Rp 6 miliar.

Terhadap penghargaan itu, Wali Kota Madiun, Dr. Maidi menyatakan capaian penghargaan itu merupakan hasil kerja keras Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS) bersama seluruh pihak yang terlibat. Hal itu terbukti dengan angka stunting di Kota Madiun terus menunjukkan tren penurunan dari tahun ke tahun.

“Jadi angka stunting Kota Madiun berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024 turun menjadi 11,8 persen, atau sekitar 391 anak. Padahal sebelumnya angka stunting kita mencapai 12,8 persen. Capaian ini sangat luar biasa karena hasil kerja keras semuanya,” kata Dr. Maidi.

Menurut Dr. Maidi, sesuai data lapangan di tingkat posyandu, angka stunting jauh turun menjadi 4,5 persen. Data lapangan itu dipastikan lebih akurat karena menggunakan sistem by name by address, berbeda dengan survei nasional yang bersifat sampling.

Baca Juga  Langkah Santri Menatap Indonesia: Warisan Hasyim Asy’ari untuk Negeri

“Secara riil, angka stunting kita jauh lebih rendah. Kalau survei pusat tidak berdasarkan administrasi. Kadang anak yang bukan warga Kota Madiun tapi kebetulan ada di sini saat survei, ikut terhitung.,”kata Dr. Maidi.

Wali Kota Madiun dua periode ini menambahkan Pemkot Madiun terus berinovasi guna menekan angka stunting. Diantaranya dari pencegahan sejak usia remaja hingga pendampingan pasca melahirkan.

Tak hanya itu, Pemkot Madiun juga memprogramkan seluruh remaja perempuan mendapat pemeriksaan kesehatan dan tablet tambah darah (TTD) secara rutin untuk menjaga kesuburan. “Para calon pengantin juga wajib menjalani pemeriksaan kesehatan menyeluruh sebelum menikah,” tutur Dr. Maidi

Untuk ibu hamil dan balita, demikian Dr. Maidi, Pemkot Madiun memberikan Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) setiap hari selama tiga bulan untuk memastikan asupan gizi yang cukup.

Mantan Sekda Kota Madiun itu mengatakan anak stunting terus diperhatikan dengan memberikan tambahan gizi, pengecekan kondisi kesehatan dan pendampingan. “Anak stunting terus kami perhatikan. Kami berikan tambahan gizi, cek kondisi kesehatan,” demikian Dr. Maidi.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *