Wali Kota Madiun, Dr. Maidi didampingi Wakil Wali Kota, F Bagus Panuntun meninjau salah satu stan penjual makanan pada acara gerakan pangan murah di Lapangan Kanigoro, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun, Jumat (7/3/2025).
Beritatrends,Madiun –Untuk menekan lonjakan harga bahan pokok menjelang lebaran, Wali Kota Madiun, Dr. Maidi gencar menggelar Gerakan Pangan Murah di Kota Pendekar. Lewat gerakan pangan murah kebutuhan bahan pokok warga tercukupi dengan harga terjangkau.
Wali Kota Madiun, Dr. Maidi menyatakan gerakan pangan murah di Kota Pendekar dilakukan agar kebutuhan bahan pokok masyarakat dapat tercukupi. Untuk itu Pemkot Madiun akan memberlakukan subsidi harga sembako agar tidak terjadi lonjakan harga menjelang lebaran.
’’Kami subsidi harga sembako agar tidak terjadi lonjakan yang signifikan. Jika harga pasar naik Rp 1.000 hingga Rp 2.000, kami tekan agar stabil,’’ kata Dr. Maidi, Minggu (9/3/2025).
Dengan harga terjangkau, kata Dr. Maidi, daya beli masyarakat tetap terjaga. Terlebih dalam gerakan ini, berbagai bahan pokok tersedia dengan harga lebih terjangkau dibandingkan dengan pasaran.
Ia mencontohkan cabai merah besar dibanderol Rp 12.000 per seperempat kilogram (kg); bawah putih Rp 16.500 per setengah kg; dan gula Rp 15.000 per kg. Harga itu tentunya berada dibawah pasar tradisional.
Agar tidak terjadi aksi borong, mantan Sekda Kota Madiun itu menerapkan sistem antrean dan pembagian kupon. Dengan demikian dipastikan bahan pokok makanan yang dijual murah akan terdistribusi secara merata.
Tak hanya gerakan pangan murah, Maidi menambahkan Pemkot Madiun tetap membuka program Warung Tekan Inflasi (Wartek) yang saat ini beroperasi di tujuh titik. Bahkan Wartek itu akan dibuka hingga Lebaran untuk menyediakan bahan pokok dengan harga stabil.
’’Kami akan terus melengkapi kebutuhan masyarakat. Menjelang Lebaran nanti, kami juga akan mendatangkan sayuran dari luar daerah untuk menjaga stok tetap aman,’’ ujar Dr. Maidi.
Sementara itu Ketua Tim Kerja Distribusi Pangan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jatim, Sukemi terpisah menyatakan program gerakan pangan menjadi bagian dari komitmen pemerintah dalam menjaga stabilitas harga bahan pokok, terutama saat Ramadan dan menjelang Lebaran.
Menurut Sukemi, saat bulan Ramadan dan menjelang lebaran harga bahan pokok makanan cenderung melonjak naik.’’Harga bahan pokok cenderung naik saat Ramadan. Untuk itu kami dari pemerintah provinsi berupaya menyediakan pangan dengan harga lebih terjangkau. Dengan demikian masyarakat lebih mudah mendapatkan kebutuhan sehari-harinya,’’ungkap Sukemi.