Marsianus mustam, SH Tokoh muda masyarakat Dayak di Pontianak
Beritatrends, Landak – Kisruh dan multitafsir yang beredar dan menjadi perbincangan baik di warung kopi, di media sosial terkait. Dilaksanakannya adat Bapantang Nagari Tiga Kabupaten, Kabupaten Landak, Kabupaten Mempawah dan Kabupaten Kuburaya, yang di laksanakan pada tanggal 24 sampai 25 Mei 2024 yang lalu, padahal di saat yang sama yaitu tanggal 20 sampai tanggal 26 Mei di adakan Pekan Gawai Adat Dayak Se-Kalimantan Barat.
Untuk meluruskan informasi itu dan presepsi yang keliru dikalangan masyarakat, Selasa (28 /5/2024), di Pontianak, tepatnya saat menghadiri acara Gulung Bidai di Rumah Betang panjang.
Yulius Aho selaku ketua Panitia Pekan Gawai Dayak, Kalimantan Barat, mengatakan, bahwa PGD di laksanakan sudah sesuai agenda yang tertuang dikalender wisata propinsi Kalimantan Barat, kami hanya perlu meluruskan dan mempertegas, bahwa semestinya tahapan berpantang, yang dalam bahasa Dayak kanayatn adalah Balala, itu semestinya memang di laksanakan setelah semua kegiatan pesta, artinya di sini yang tidak mempertimbangkan dan tidak menyesuaikan jadwal itu adalah teman-teman saya yang merumuskan Bapantang Nagari Tiga Kabupaten, saya berpesan, agar kedepannya tidak lagi seperti ini, supaya tidak rancu.
Kita bukan mengatakan hal itu salah, cuman perlu melihat semua asfek juga.
Hal itu juga disayangkan oleh Marsianus Mustam SH, selaku tokoh Dayak yang sudah lama berdomisili di kota Pontianak, Saya sangat menyayangkan hal ini terjadi, terkesan pencetus Balala Nagari bisa-bisanya menjatuhkan jadwal di saat kegiatan besar bersekala nasional diadakan, sepengetahuan saya, Pekan Gawai Dayak, itu sudah menjadi agenda tetap.
“Kita melihat kegaduhan di kalangan masyarakat terkait dilaksanakannya kegiatan yang sama-sama sakralnya, namun dilaksanakan di waktu yang bersamaan, padahal yang namanya Berpantang Binua, atau Berpantang Nagari, itu memang pantas dilaksanakan setelah pesta-pesta,”tutup Mustam.
[29/5 06.03] Dominikus Tolek: Marsianus mustam,SH,
Tokoh muda masyarakat Dayak di Pontianak