Ketupat yang digantung dalam acara Wisata Ketupat, Dusun Joso, Desa Turi, Panekan
Beritatrends, Magetan – Ada yang unik di Kampung Nahdlatul Ulama (NU) Magetan dalam sepekan usai lebaran Idul Fitri atau yang biasa dikenal dengan lebaran ketupat.
Tepatnya di Dusun Joso, Desa Turi, Kecamatan Panekan, Magetan, warga setempat menggantung kurang lebih 5000 ketupat dan lepet di depan rumah hingga sepanjang satu kilometer yang dikemas dalam acara Wisata Ketupat, Sabtu (29/4/2023).
Lurah Kampung NU Desa Turi, Minhad mengungkapkan, acara ini memang rutin digelar setiap tahunnya dalam rangka melestarikan tradisi ‘kupatan’.
“Biasanya kupatan ini diadakan secara sendiri-sendiri. Tapi ini diadakan secara bersama-sama sekaligus untuk melestarikan kebudayaan religi Islam,” kata Minhad.
Adapun ketupat yang digantung dapat diambil secara cuma-cuma oleh pengunjung, hingga diperbolehkan membawa pulang.
Bahkan, untuk makan di tempat, warga Dusun Joso secara sukarela juga menyiapkan menu ketupat beserta lauk pauk khas lebaran, seperti sayur lodeh, opor, dan pecel.
“Tradisi ketupatan ini patut dilestarikan karena penuh makna. Selain itu juga sebagai transformasi nilai, jangan sampai kita tercabut dari akar budaya kita sebagai orang Indonesia, khususnya Suku Jawa,” kata Bupati Magetan, Suprawoto yang turut hadir bersama jajaran Forkompimda Magetan, Forkopimca Panekan, Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur Diana Sasa, dan segenap pengurus MWCNU Magetan, serta seluruh perwakilan ranting MWCNU se- Kabupaten Magetan.
Selain acara kenduri ketupat, dalam kesempatan tersebut Bupati juga turut meresmikan monumen 1 abad NU yang telah dibangun oleh warga setempat.
Setelahnya acara diramaikan dengan pentas seni jaranan dan reog dari santri Kampung NU Dusun Joso, Desa Turi, Panekan.