Warga Sarangan Selenggarakan Tradisi Larung Sesaji

Beritatrends, Magetan – Bukan yang pertama kalinya kegiatan bersih Desa di sarangan dilaksanakan secara sederhana dengan melihat situasi pandemi yang tak kunjung selesai.

Tradisi Larung sesaji yang biasanya diadakan satu tahun sekali pada bulan ruwah akan tetapi tahun ini diajukan pada bulan Rajab dengan melihat pada kalender Jawa, dilaksanakan setiap hari Jumat Pon. Bertempat di Telaga sarangan, kecamatan Plaosan Jumat (18/3/2022).

Tumpeng sesaji kali ini dilaksanakan dengan tidak mengurangi nilai nilai budaya setempat.

Wakil Bupati Magetan Nanik Endang Rusminiarti mengatakan Kebetulan ini masih pandemi akhirnya dilaksanakan dibuat sesederhana seperti ini. Kalau tahun tahun sebelum pandemi biasanya untuk lujengan hari Jumat Pon nya ini sendiri, tapi dibentuk labuhan sarangannya sendiri.

Untuk Labuhannya dibuat event besar bisa mengundang luar daerah. Tapi kalau Jumat Pon biasanya untuk warga sekitarnya sendiri.

Suasana Larung saji tahun 2022 di Telaga Sarangan Magetan

“Jadi yang acara Jumat Pon yang biasanya kirim doa dibarengkan sekalian dengan Labuhan sesaji. Itu sebagai ucapan terimakasih khususnya warga sarangan ini terhadap Tuhan YME atas adanya sarangan ini kehidupan masyarakat disekitar ini bisa terangkat”.

Mulai kemarin sampai hari puncaknya, yang event besar sudah dilaksanakan sekaligus dengan selamatan Jumat Pon. Tadikan sudah dilaksanakan Larung sesaji yang biasanya dilaksanakan hari itu tapi diskas jadikan satu.

Ditempat yang sama Kepala kelurahan sarangan Prima menambahkan Ini merupakan bentuk rasa syukur warga kelurahan sarangan dimana diwujudkan dalam labuhan sarangan atau labuh sesaji yang biasanya dilakukan pada hari Jumat Pon dibulan ruwah akan tetapi ditahun tahun tertentu ada tahun dimana dibulan ruwah itu tidak ada hari Jumat Pon nya sehingga dimajukan dibulan Rajab harinya tetep sama di Jumat Pon.

Baca Juga  Kodim Ponorogo Gelar Upacara Peringatan Hari Olahraga Nasional

Penyelenggaraan seperti giat acara seperti itu ini adalah satu kesatuan antara Labuhan dengan Dawuhan. Kalau Dawuhan itu ada di sumbernya di ngluweng kalau labuhan ada di telaga itu rentetan giatnya selama 2 Minggu cuman, untuk harinya khusus Labuhan itu dimulai di hari Rabu itu persiapan dekorasi dan sebagainya. Kamis itu ada arak arakan kambing kemudian kambing itu tersebut di sembelih di punden, hari Kamis malamnya tirakatan sampai selesai dan dihari Jumat ini adalah puncak kegiatan adalah Larung tumpeng.

Pihaknya berharap dengan adanya labuh sesaji ini diharapkan seluruh warga kelurahan sarangan khususnya pelaku usaha wisata yang ada di pinggir telaga sarangan itu mendapatkan keberkahan semuanya mendapatkan rejeki yang lancar dari Allah SWT,” tambahnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *