Bupati Magetan : gotong royong reboisasi dan penghijauan, telah dilakukan gerakan menanam pohon di Hutan Kota Sudibjo, Kelurahan Mangkujayan, Senin (05/12/2022).
Beritatrends, Magetan – Berdasarkan data Global Forest Watch (GFW), sepanjang periode 2002-2020, Indonesia telah kehilangan lahan hutan primer sebanyak 36%. Hal ini tentu harus menjadi perhatian bagi kita semua.
Seperti yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Magetan, sebagai upaya gotong royong reboisasi dan penghijauan, telah dilakukan gerakan menanam pohon di Hutan Kota Sudibjo, Kelurahan Mangkujayan, Senin (05/12/2022). Kegiatan tersebut dilakukan juga dalam rangka memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia.
Gerakan menanam pohon diikuti oleh Bupati Magetan beserta Kepala OPD, dan relawan lingkungan. Dimana jenis pohon yang ditanam adalah pohon beringin yang menjadi salah satu tanaman penghasil air.
Menurut keterangan dari Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Saif Muclhisun, bahwa pohon beringin yang ditanam berjumlah 40 pohon, dengan rata-rata usia 13 tahun. “Sehingga kita bisa meloncat 13 tahun ke depan. Nanti akan kita hijaukan disini kita tanam, kemudian nanti kita pelihara sehingga lahan ini bisa jadi hutan kota,” tambahnya.
Adapun area penghijauan seluas 4,1 hektar, dimana jumlah tersebut nantinya akan menjadi Ruang Terbuka Hijau (RTH) baru di Magetan.
Lebih lanjut, Saif Muclhisun mengatakan bahwa, penyediaan RTH ini memiliki tujuan untuk menjaga ketersediaan lahan sebagai kawasan resapan, menciptakan aspek planologis perkotaan melalui keseimbangan antara lingkungan alam dan lingkungan binaan yang berguna untuk kepentingan masyarakat, dan meningkatkan keserasian lingkungan perkotaan sebagai sarana pengaman lingkungan perkotaan yang aman, nyaman, segar, indah, dan bersih.
Menurutnya, Penambahan RTH ini menjadi salah satu penyemangat, dimana dari taget 20% RTH publik yang diamanatkan oleh UU No.26 2007, Kabupaten Magetan baru mencapai 12,5%. Sedangkan di tahun 2022 mendapatkan tambahan RTH sebanyak 24 hektar. “18 hektar di Kelurahan Tinap yang saat ini desain master plannya sedang digarap, kemudian tambahan di area ini 4,1 hektar, dan 2 hektar di Banjarmlati,” jelasnya.
Di samping itu, Bupati Suprawoto turut antusias dengan adanya kegiatan tersebut. Beliau menyambut dengan optimis terhadap perubahan kelak yang akan dihasilkan. “Saya yakin ini akan menjadi tempat menarik, 4-5 tahun mendatang akan berubah dan akan menjadi lingkungan yang asri, karena visi dan action kita,” tuturnya.