Kabupaten Ponorogo.
Beritatrends, Ponorogo – Indikator Kinerja Utama (IKU) Ponorogo ditarget meningkat pada 2023 mendatang. Sinergi dan kolaborasi serta berpikir holistik akan menjadi senjata yang paling penting dalam mencapai target-target tersebut.
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko menyampaikan hal ini saat memberi arahan pada pembukaan Forum Perangkat Daerah Dalam Rangka Penyempurnaan Rancangan Renja SKPD Tahun 2023 di Aula Gedung Bappeda Litbang Kabupaten Ponorogo, Kamis (24/2/2022).
“Di situasi pandemi like saat ini kita butuh sesuatu yang luar biasa. Butuh keberanian luar biasa untuk mengambil keputusan. Berbagai program yang ada harus kita kawakan dengan sinergi dan kolaborasi. Kita rencanakan dengan baik dan kita jalan dengan baik. Ini saya mohonkan kepada seluruh SKDP,” kata Kang Bupati Sugiri, sapaan akrabnya.
Seluruh Perangkat Daerah (dinas dan badan) harus berpikir holistik. Yaitu bahwa semua perangkat daerah harus saling sinkron dan tidak berpikir berdasarkan bidangnya saja. Sebab, kemajuan wilayah ini adalah kerja bareng seluruh elemen di Ponorogo.
Kepala Bappeda Litbang Kabupaten Ponorogo Agus Sugiarto mengatakan, untuk tahun 2023 mendatang, delapan IKU Ponorogo ditargetkan meningkat. Dirincinya, untuk Nilai Tukar Petani (NTP) ditarget berada di angka 116,92, naik dari 116,53 yang tercatat di 2021. pertumbuhan ekonomi ditarget naik ke posisi 5,30 persen per tahun, naik signifikan dari pertumbuhan ekonomi tahun 2020 yang tercatat minus -0,90 persen.
Lanjutnya, Indeks GINI dipatok di angka 0,40, naik dari angka 0,385 di 2020 lalu. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) ditetapkan naik ke angka 72,40 dari angka IPM tahun Ponorogo tahun 2021 yang sebesar 71,06. Prestasi prestasi juga ditetapkan naik dengan indikasi penurunan penurunan kemiskinan yang dipatok turun menjadi 9,74 persen dibandingkan persentase kemiskinan pada Maret 2021 yang mencapai 10,26 persen.
IKU lain yang juga ditarget naik namun angkanya menurun adalah Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT). Pada 2023, angka tersebut yang dipatok sebesar 3,41 persen, turun signifikan dari TPT 2021 yang sebesar 4,28 persen. Yang juga dipatok naik adalah Indeks Disparitas Wilayah yang ditetapkan 0,35 dan Indeks Reformasi Birokrasi yang sebesar 72,00.
“Melalui forum ini, kita berharap ada penajaman, update dan sinkronisasi antar perangkat daerah dalam menyusun program untuk mencapai target-target yang kita tetapkan. Forum ini beriring dengan musrenbangdes dan musrenbangcam yang akan berlangsung beberapa waktu terakhir,” tulisnya. Berbagai forum ini akan dilanjutkan dengan Musrenbang Kabupaten pada Maret mendatang.