Kepala Rutan Magetan, Eries Sugianto
Beritatrends, Magetan – Berada di dalam Rumah Tahanan (Rutan) menjadi kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Bahkan selama di dalam Rutan, warga binaan mendapatkan berbagai layanan pembinaan baik pembinaan kepribadian maupun pembinaan ketrampilan. Salah satu bentuk pembinaan bagi warga binaan adalah kegiatan kesenian hadroh dimana kali ini Rutan menggandeng Pondok pesantren untuk membina warga Binaan Rutan.
Pelatih didatangkan dari Pondok Pesantren, di Mushola Rutan lah pelatih memberikan materi tentang rumus hadroh dasar berupa ketukan pada pukulan rebana serta hal-hal yang perlu dipamahami dalam permainan hadroh.
Rutan Kelas II B Magetan
Akhirnya sebagai wujud pembinaan kerohanian, Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Magetan miliki grup kesenian hadroh. Grup ini adalah bentuk fasilitas dari Rutan Magetan terhadap Warga Binaan Permasyarakatan (WBP).
Alat hadroh pun telah dimiliki secara lengkap. Demikian dengan pelatihan juga sering digelar di Rutan Magetan secara rutin.
Menurut Kepala Rutan Magetan, Eries Sugianto, menyatakan bahwa kegiatan hadroh ini merupakan salah satu kegiatan positif yang dapat dilakukan oleh warga binaan selama berada di Rutan.
“Kegiatan hadroh dapat menjadi salah satu cara bagi mereka untuk mendekatkan diri pada Tuhan. Untuk itu binaan semacam ini akan selalu kita dukung,” jelasnya.
Meskipun demikan, Eries mengaku bahwa fasilitas yang telah diberikan tersebut masih dapat ditingkatkan lagi. Ia berharap agar kelak dapat menampilkan grup hadroh di luar lingkungan Rutan Magetan. “Saya ingin suatu saat grup hadroh dari sini dapat tampil memukau masyarakat ,” kata Eries.
Suasana di dalam Rutan Magetan tampak asri
Lanjutnya, tujuan pembentukan hadroh ini sebenarnya untuk menghilangkan kesan Rutan itu keras. Rutan adalah rumah binaan sehingga setiap penghuni Rutan, harus dibina ke arah yang positif guna membentuk kepribadian yang humanis. Bahkan kreatifitas mereka terus menerus dikembangkan, inisiatif pembentukan grup hadroh Rutan berawal dari sebagian warga binaan yang memiliki kemampuan dalam memainkan alat musik.
“Dalam kegiatan ini, warga binaan dibina untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan, dengan harapan meningkatkan iman dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa sehingga nantinya setelah keluar dari Rutan warga binaan dapat mengimplementasikan ilmu agamanya pada kehidupan sehari-hari dan melatih warga binaan untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi agar nantinya dapat diterima kembali oleh lingkungan masyarakat,”paparnya.
Oleh karena itu, dibutuhkan dukungan dari luar, khususnya Pemerintah Kabupaten Magetan atau Kantor Kementrian Agama yang ada di Magetan agar dapat ikut serta mewujudkan niat baik dari Kepala Rutan tersebut.