RSUD Caruban
Beritatrends, Madiun – Komisi C DPRD Kabupaten Madiun mengapresiasi kinerja RSUD Caruban terhadap pelayanan kesehatan yang sudah diberikan kepada masayarakat Kabupaten Madiun. Apresiasi itu disampaikan setelah Komisi C DPRD Kabupaten Madiun melakukan evaluasi kinerja RSUD Caruban di Caruban, Kabupaten Madiun, Kamis (16/3/2023).
Hadir dalam kunjungan kerja itu, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Madiun, Mujono, Wakil Ketua Komisi C, M Sayuti, Sekretaris Komisi C, Sri Pudji, dan lima anggota Komisi C yakni Prestin Famigati, Lusi Endang, Sudira, Lilir Setyaningsih, Ali Masngudi. Kedatangan tim Komisi C DPRD Kabupaten Madiun diterima langsung oleh Direktur RSUD Caruban, drg. Farid Amirudin bersama jajaran pejabat rumah sakit tersebut.
Wakil Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Madiun, M. Sayuti menyatakan kunjungan Komisi C ke RSUD Caruban untuk mengevaluasi kinerja rumah sakit. Pasalnya RSUD Caruban melayani masyarakat langsung untuk sektor kesehatan di Kabupaten Madiun.
Dari hasil evaluasi yang dilakukan, Komisi C DPRD Kabupaten Madiun menilai kinerja rumah sakit ini tergolong bagus lantaran akreditasinya makin bagus. Penilaian itu menjadi tolak ukur bahwa RSUD Caruban menjadi makin mantab untuk pelayanannya.
Kendati demikian, Komisi C DPRD Kabupaten Madiun mendorong RSUD Caruban agar pelayanan pada masyarakat harus dicepat dan dimaksimalkan. Selain itu, kemajuan rumah sakit harus selalu dipacu untuk kepentingan bersama agar pasien merasa aman dan nyaman sehingga orang yang sakit segera sembuh.
Untuk menunjang pelayanan pasien, Komisi C DPRD Kabupaten Madiun mendorong RSUD Caruban mengembangkan pelayanan perawatan paviliun. Selain itu lingkungan juga harus dijaga kebersihan dan keindahannya. Dengan demikian orang merasa aman dan nyaman selayaknya orang tinggal di hotel.
Dari aspek anggaran, Komisi C DPRD Kabupaten Madiun menyetujui anggaran yang diajukan RSUD Caruban untuk pembangunan paviliun dan peningkatan SDM di RSUD Caruban.
Direktur RSUD Caruban,drg. Farid Amirudin mengatakan capaian kinerja rumah sakit makin meningkat terlihat dari indeks kesehatan yang semakin meningkat nilainya. Selain itu indeks standar pelayanan minimal rumah sakit meningkat dari 87 menjadi 89.
Tak hanya itu, kinerja keuangan RSUD Caruban juga semakin meningkat. Hal itu terbukit dari target Rp 66 milyar diakhir tahun pendapatan RSUD Caruban mencapai Rp 107 milyar.
Selain itu tata kelola rumah sakit, keselamatan pasien dan peningkatan mutu RSUD Caruban sudah terakriditasi paripurna dengan penilaian sangat baik.
Farid mengatakan kinerja RSUD Caruban makin maju setelah adanya berbagai inovasi mulai dari pendaftaran online, hantar obat agar pasien tidak menunggu lama setelah mendapatkan pelayanan dengan bekerjasama dengan kantor pos.
Inovasi lain berupa bakso yaitu boleh diambil obatnya nanti sore. Tujuan inovasi itu agar pasien tidak menunggu lagi dan boleh mengambil obat yang sudah jadi sore hari. Dengan demikian pasien yang terlayani menjadi puas.
Tak hanya itu, kunjungan rawat jalan, rawat inap hingga IGD di RSUD Caruban makin meningkat. Hal itu terlihat BOR rumah sakit yang mencapai 75 persen dari sebelumnya baru 59 persen.
Kedepan agar pelayanan makin memuaskan, RSUD Caruban akan terus mengembangkan layanan dan mengurai permasalahan yang ada di rumah sakit. Salah satunya pengelolaan parkir, pengembangan ruangan paviliuan, penambahan ruang ICU dan pengembangan taman agar pasien makin nyaman berkunjung di rumah sakit.
