Milyaran Dana Kas Kopkar Kanopan Ulu Estate Tak Tahu Rimbanya,  Manager Tampak Dingin Soal Itu

Kopkar Kanopan Ulu Estate

Beritatrends, Labura – Berkisar Milyaran Rupiah dana kas anggota Koperasi Karyawan ( Kopkar ) perkebunan anak cabang Sinar Mas PT. Lwi Kanopan Ulu Estate hingga kini tak tahu rimba keuangan mereka.

Untuk itu maka berbagai elemen masyarakat dan ratusan anggota kopkar yang masih diam tapi hati memberontak akibat masih banyak yang merasa takut para petinggi pengelola Kebun bila ada indikasi jika masih mengalir anutan ala kolonial Belanda di dalam tubuh petinggi kebun, tentu para karyawan bawahan merasa was-was bila nanti ribut bisa saja terjadi dugaan adanya intimidasi dan tekanan kerja dari pihak pimpinan, namun melalui media ini paling tidak meminta agar pucuk pimpinan anak cabang Sinar Mas group PT. LWI Kebun Kanopan Ulu Estate yang tampuk pimpinannya cukup lama di pegang oleh sang Manager Rheda Fauzi.

Diminta untuk tidak tutup mata dan membawa dingin soal raibnya dana simpanan anggota karyawannya pada Koperasi karyawan kebun tersebut, sebab nilainya sudah mencapai milyaran Rupiah.

Menurut info dari dalam yang bisa dipercaya bahwa sisa kas tersebut di duga telah ludes di garong kabur oleh kelompok oknum pengurus inti kopkar perkebunan Kanopan Ulu Kecamatan Kualuh Hulu Labura. Yakni Bendahara Beni sosok oknum pegawai kantoran kebun yang di sebut-sebut sudah melarikan diri alias kabur.

Akibatnya, berkisar kurang lebih Rp. 2,4 Milyar sisa uang kas yang ada bersama oknum bendahara telah raib tak tentu rimbanya menyebabkan, ratusan karyawan yang tergabung di Kopkar tersebut mengalami kerugian yang cukup besar.
Namun pucuk pimpinan kebun tertinggi Manager Rheda Fauzi serta ketua Kopkar Syahrijal dan Seketaris oknum kesayangan Manager Kusdianto merangkap (humas) masih santai melempem seakan-akan merasa cuek tak bersalah terkait kejadian raibnya sisa kas simpanan Kopkar hingga mencapai milyaran rupiah itu.

Baca Juga  AS & Partners Law Firm Resmi Buka Kantor Baru

“Menurut sumber dalam, betul itu bang kejadiannya sejak tahun 2024. Jumlah kas saat itu berkisar Rp. 3,3 Milyar padahal yang di gunakan untuk pinjaman karyawan cuma Rp. 900.000.000,-  saja bahkan ada karyawan yang tidak pernah meminjam sama sekali, jadi sisa kas ada sekitar kurang lebih Rp. 2,4 Milyar tapi entah dimana uang itu,”ucapnya.

Lanjutnya, setiap bulan kami harus setor Rp. 100.000/bulan di setor ke Perol dan untuk setoran wajibnya langsung dipotong oleh pihak Management dari perusahaan Rp. 100.000 tiap anggota.

“Seharusnya ada niat baik dari petinggi pihak perusahaan dan pengurus untuk menyelesaikan raibnya uang kami ini sudah bisa di kategorikan penggelapan,” tandasnya.

Jadi pimpinan perusahaan yang menaungi koperasi ini serta pengurus inti jangan bawa diam dan cuek bebek saja, selesaikanlah uang kami itu bagaimanapun tehnis solusinya. Geram sumber yang enggan di sebut identitasnya.

Hasil investigasi dan konfirmasi tentang hal ini kepada Manager di Kantor Kebun Kenopan Hulu, Sabtu ( 1/02/2025) Satpam pos berpesan, masalah ini harus prosedur pak ? gak bisa langsung ke Manager tapi ke kantor koperasi dulu lagian ketuanya sudah pensiun.

Kemudian media ini melaju ke kantor Kopkar, Sabtu (1/03/2025) namun yang ditemui hanya bangunan tak bertuan, menurut informasi kantor kopkar sudah lama tutup dan tak di fungsikan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *