Penanaman Perdana Eco Bamboo Park, Siap Mewujudkan Iconnya Magetan

Tak Sekedar Mulai Ditanami, Eco Bamboo Park Didesain Bakal Punya Ragam Manfaat

Beritatrends, Magetan – Untuk pertama kalinya, dilaksanakan penanaman perdana di lokasi Eco Bamboo Park, pada Minggu (03/09/2023). Tak hanya dari pihak Pemerintah Kabupaten Magetan dan unsur terkait, penanaman ini juga dihadiri oleh komponen pendukung lain seperti dari Pemerintah Provinsi, Ketua Yayasan Bambu Indonesia Abah Jatnika, Budayawan kondang, hingga Kementerian.

Bupati Magetan Suprawoto mengatakan, penanaman bambu di lokasi Eco Bamboo Park tidak hanya sekedar menanam biasa, akan tetapi desain yang sarat akan nilai manfaat pun turut dipikirkan untuk keberlanjutannya.

“Konsepnya adalah kita tahu Magetan iconnya bambu dan Ruang Terbuka Hijau (RTH)-nya baru 15% atau separuh yang disyaratkan oleh undang-,undang, baik privat maupun publik. Bambu adalah tanaman yang paling bagus menyerap karbondioksida dan megeluarkan oksigen,” jelasnya.

Bupati berharap, Eco Bamboo Park kelak dapat menjadi lokasi pusat iconnya Magetan, terlebih terletak di lokasi yang strategis yakni di pinggir Jalan Raya Maopati-Magetan, Kelurahan Tinap, Kecamatan Sukomoro. Dalam rentang 2/3 tahun kedepan, pihaknya optimis Eco Bamboo Park dapat terealisasi apalagi mendapat dukungan dari banyak pihak.

“Bambu dibantu SKK Migas sampai perawatannya. Ide ini kalau direalisasikan saya yakin seyakin-yakinnya akan berdatangan orang-orang yang membantu, karena ini isu seksi,” ungkap Bupati.

Dukungan pun juga datang dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI, yang bahkan juga mengusulkan nama Eco Bamboo Park jadi Kebun Raya Bambu Magetan.

Menurut Sekretaris Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK RI, Tulus Laksono, pencanangan Eco Bamboo Park merupakan ide internasional dan digadang-gadang akan jadi Pusat Informasi Bambu Nasional.

“Ada 103 spesies bambu yang akan ditanam disini sehingga nanti akan menjadi Pusat Informasi Bambu Nasional dan jadi pembelajaran untuk adik-adik sekolah agar tak hanya belajar dari media sosial saja melainkan dapat melihat langsung ke lokasi,” tuturnya.

Baca Juga  Pagelaran Seni Wayang Kulit Di Balai Desa Siman Kecamatan Siman Kabupaten Ponorogo

Adapun selain manfaat dari segi lingkungan, penanaman bambu di lahan seluas 18,5 hektar ini menurut Budayawan, Butet Kertaredjasa juga mengandung nilai seni dan nilai ekonomi yang tinggi.

“Ide Bupati menurut saya ide yang visioner. Efek domino dari sekedar hutan bambu yang membangunnya pun atas budi baik banyak pihak dan tidak terlalu merepotkan APBD tentu nantinya akan membawa kemanfaatan seluas-luasnya bagi masyarakat,” ujarnya.

Pos terkait