Salah Satu Karyawan A. Rpfik Kusuma saat menjahit Sabuk Imitasi
Beritatrends, Magetan – Sejak pandemi virus corona (covid-19) merebak dan meluas hampir ke seluruh penjuru dunia membuat aktivitas penduduk di seluruh dunia menjadi terhambat yang memaksa semua orang harus diam di rumah mengisolasi diri agar terhindar dari virus, terutama aktivitas yang berhubungan dengan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Pandemi ini menuntut semua orang untuk beradaptasi secara cepat dengan pola kehidupan yang baru seperti menjaga jarak, selalu memakai masker apabila keluar rumah , rajin cuci tangan atau menggunakan handsanitizer, dan menjaga imun tubuh dengan vitamin atau ramuan herbal.
Sebagian besar pekerja harus merubah kegiatannya menjadi Work From Home (WFH), mahasiswa dan anak sekolah pun harus belajar secara online begitu juga dengan pelaku usaha dimana ada perubahan pola konsumsi masyarakat menjadi secara online.
Walaupun banyak kegiatan yang harus berjalan secara tidak biasa/normal, namun ternyata ada beberapa usaha yang justru mengambil peluang dan meraup keuntungan ditengah pandemi. Berikut jenis-jenis usaha bertahan di masa pandemi yaitu:
Pertanian menjadi sektor penopang bagi masyarakat ditengah pandemi. Bahan pangan kebutuhan pokok hasil dari pertanian seperti beras, sayur-sayuran, umbi-umbian dan lain sebagainya merupakan salah satu kebutuhan primer bagi masyarakat yang harus terpenuhi dalam kondisi apapun, termasuk kondisi pandemi covid 19. Hal ini membuat usaha perdagangan bahan pokok menjadi salah satu sektor yang bertahan bahkan semakin melonjak permintaannya ditengah pandemi.
E commerce (perdagangan secara elektronik) adalah kegiatan jual beli barang/jasa melalui jaringan elektronik. Sejak Era Revolusi Industri 4.0 sebelum virus corona mewabah, bisnis online sudah menjadi pilihan banyak orang karena sistemnya yang sangat fleksibel: berjualan di rumah, transaksi melalui m-banking, dan barang pun siap untuk dikirim. Pada masa pandemi semakin tingginya perubahan pola konsumsi masyarakat mejadi secara online merupakan peluang besar bagi umkm yang sudah menggunakan e commerce dalam memasarkan produk-produknya.
Oleh karena itu salah satu pengusaha muda uang bernama A. Rofik Kusuma dari Magetan yang beralamat di Jalan Tidar No 19 Magetan, merubah sistem produksinya dari kerajinan kulit asli Magetan menjadikan bahan bakunya terbuat dari iminitasi, hal tersebut di sebabkan atas permintaan konsumennya, karena prodak kulit harga tidak bisa terjangkau.
Sejak sebelum bulan puasa kemarin pihaknya mendapat pesanan talipinggang atau sabuk dari dari Balikpapan Kalimantan sebanyak 1000 Lusin.
“Semua prodaknya di kerjakan sendiri secara Home Industri yang melibatkan 7 orang karyawan yang dulunya ke tujuh orang tersebut pengerajin kulit asli Magetan,” jelasnya.
Hal ini kita lakukan atas permintaan salah satu toko grosir yang ada di Balikpapan dan ketepan grosir tersebut teman sekolah, saat kami aplud di Face Book Prodak yang kami kerjakan selama ini dari Kulit Magetan.
“Namun pihak Grosir tersebut mengirim Gambar salah satu talipinggang/Sabuk yang terbuat dari imintasi, dia tanya bisa apa tidak buat seperti ini? tak panjang lebar Pihak langsung menjawab bisa, tak tanggung-tanggung pesanannya sebanyak 500 lusin dan di tambah 500 lusin lagi jadi 1000 Lusin,”pungkas A. Rafik Kusuma.