Saat Pimpin Upacara Hari Guru Nasional, dan Bupati Saat Mengajar Siswa SMPN 2 Magetan
Beritatrends, Magetan – Hari Guru Nasional diperingati setiap tanggal 25 November. Peringatan Hari Guru Nasional ini dalam rangka memberi penghargaan kepada guru-guru di Indonesia.
Bagaimana Hari Guru Nasional bisa ditetapkan? Pada awalnya, organisasi perjuangan guru-guru Pribumi pada zaman Belanda berdiri pada tahun 1912 dengan nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) kemudian pada tahun 1932 berubah Persatuan Guru Indonesia (PGI) dan akhirnya pada Tanggal 25 Nopember 1945 setelah kemerdekan menjadi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI)
Untuk itulah sebagai penghormatan kepada guru, pemerintah Republik Indonesia dengan Keputusan Presiden Nomor 78 tahun 1994, menerapkan hari lahir PGRI tanggal 25 November sebagai Hari Guru Nasional yang diperingati setiap tahun.
Bupati Magetan Dr. Drs. Suprawoto, SH. M.Si mengatakan, Kebetulan saya ini hobinya ngajar selama saya jadi bupati ini tidak ngajar, ada rasanya rindu untuk mengajar, saya mengajar si SMP pernah waktu di Surabaya, mengajar di SMA juga, yang lebih lama menjadi Dosen sejak Tahun 1986 sampai tinggal di Jakarta.
“Semenjak jadi bupati lah saya berhenti mengajar, saya memahami betul peran guru, diperlukan dedikasi yang luar biasa,”papar Bupati Suprawoto.
Saya dimana mana selalu mengatakan, kalian punya anak kalau panas sedikit saja dicarikan dokter. Banyangkan ini masyarakat Magetan menginginkan sekolah untuk mendidik anak-anaknya, inikan amanah yang luar biasa oleh sebab itu guru mempunyai tanggung jawab yang luar biasa. Karena dikasih amanah untuk mewarnai anak, tingkah laku anak itu juga sumbangsih dari sekolah dari guru. Dan itu sangat besar. Oleh sebab itulah saya menaruh perhatian dan terimakasih kepada bapak ibu guru yang telah mengabdikan dirinya mendidik anak-anak Magetan dan anak anak bangsa calon calon pemimpin.
“Hari ini sengaja memang datang ke SMPN 2 Magetan ini, karena sekarang sudah Alhamdulillah Magetan walaupun belum diumumkan kita sudah 72%, masyarakat sudah divaksin dan sudah 66%, akhirnya kita sudah pembelajaran tatap muka, dimulai beberapa waktu yang lalu, tetapi saya tetap menganjurkan untuk tetap protokol kesehatan walaupun pelajaran tatap muka sudah dimulai,”ujar Bupati Suprawoto.
Ditanya soal mengajar Lebih berat mengajar anak kelas berapa? , kalau mengajar Mahasiswa itu dalam artian anak-anak sudah dewasa, gurunya harus Kritis karena mahasiswa sangat kritis, kita harus punya bekal yang banyak. Kemudahan kalau mengajar SMP ini harus ada tranpormasi nilai. Nilai disiplin, nilai kejujuran, ini kan mulai dari TK, SD, dan SMP.
“Kalau dalam teori saya rasakan anak itu tergantung kita, bagaimana mencoret hitam putinya suatu kepribadian tergantung guru. Oleh sebab itulah inilah saya tekankan Golden Age, Masa emas ini harus ditanamkan,”Jelas Suprawoto.
Gelombang Sunami setiap penandatanganan pensiunan guru ini saya pasti menitihkan air mata, saya tidak sekedar tanda tangan pasti tak walik. Saya kemarin tandatangan di SMPN 2 kemudian SMP Maospati. Saya terus membayangkan siapa yang menggantikan.
“Karena yang pensiun dengan yang rekrutmen tidak sebanding. Tapi juga ada blessingnya, ada hikmah sendiri. Pandemi ini mengajarkan pada kita bahwa belajar itu bisa menggunakan digital jadi harus kreatif. Sekolah-sekolah harus kreatif. Guru sekarang mungkin tertinggal dengan muridnya bahkan lebih pintar anaknya, karena informasinya pakai Internet, dimana anak dan guru tidak boleh ketinggalan tetapi guru harus membimbing, kalau pelajaran ini bisa dicari sama jurnalnya dimana,”terang Suprawoto.
Saya terimakasih kepada bapak ibu guru yang telah mengabdikan untuk memberikan warna masa depan anak-anak kita dan masa depan anak bangsa oleh sebab itu Peringatan Hari Guru Nasional ini saya ucapkan terimakasih atas nama masyarakat atas dedikasinya mengabdi menjadi guru.
“Saya yakin menjadi guru itu tidak mudah dan tidak setiap orang ditakdirkan menjadi guru. Oleh sebab itu profesi ini amanah ini harus dilaksanakan dengan sebaik baiknya. Dan kepada anak-anak saya, taati hormati bapak ibu guru,”pungkas Bupati Magetan.