Komunitas Kopikir Magetan
Beritatrends, Magetan – Pemerintah Kabupaten Magetan berupaya untuk berbenah diri dari keterpurukan perekonomian selama masa pendemi, seperti yang kita ketahui bahwa bisnis UMKM menjadi salah satu sektor yang paling merasakan dampak wabah Virus Corona (Covid-19). Berdasarkan info dari Dinas Koperasi dan UKM, banyak laporan dari pelaku koperasi serta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang terkena dampak wabah virus Corona (Covid-19) dua tahun yang lalu.
Pemerintah Kabupaten Magetan mengajak semua pihak termasuk Komonitas, Swasta, BUMD, BUMN, serta masyarakat untuk membantu para pelaku UMKM untuk bisa tetap produktif setelah pandemi Corona. Terlebih, ada ratusan bahkan ribuan unit usaha di sektor mikro di Kabupaten Magetan. Jika hal ini tidak ditangani, tentunya hal tersebut akan menjadi persoalan yang besar.
Krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19 telah berdampak terhadap kelangsungan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Berbeda pada saat krisis moneter tahun 1998 di mana UMKM betul-betul menjadi penyelamat ekonomi nasional yang pada saat itu mampu meningkat hingga 350 persen ketika banyak usaha besar yang kolaps. Namun pada saat pandemi Covid-19 dua tahun kemarin, justru UMKM yang sangat terdampak. Dampak dari sulitnya berusaha mengakibatkan banyaknya tenaga kerja yang terpaksa di rumahkan.
Di saat masa pandemi kemarin terjadi perubahan pola konsumsi barang dan jasa masyarakat dari offline ke online. Pelaku UMKM pasti kesulitan dalam mencapai target-target yang harus dicapai saat perekonomian terganggu. Perubahan pola tersebut, seyogyanya diikuti pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) agar dapat survive, serta bisa berkembang sehingga mampu menghadapi kondisi new normal.
Digitalisasi menjadi sebuah kebutuhan penting, terbukti di Masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) memberikan kenaikan pada pemanfaatan e-learning, eCommerce, literasi digital, permintaan delivery, dan kebutuhan alat kesehatan/kebersihan.
Namun kita tidak dapat memungkiri adanya permasalahan digitalisasi UMKM. Di beberapa daerah terpencil keterbatasan akses internet masih menjadi kendala. Pemahaman dari pelaku UMKM terhadap teknologi, pemasaran online terbatas, proses produksi dan akses pasar daring yang masih dinilai belum cukup maksimal. Selanjutnya, konsumen masih merasa tak aman dalam melakukan transaksi digital.
Permasalahan ini yang perlu diselesaikan, kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) oleh para mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi sebagai salah satu program yang memacu untuk mengatasi permasalahan tersebut. kegiatan KKN Pencerah juga merupakan salah satu wadah untuk membantu warga yang terdampak pandemi Covid-19, terutama warga sekitar dimana para mahasiswa ditempatkan.
Melalui program kerja, Pelatihan serta Pendampingan UMKM Menuju Digital Marketing, Pemerintah Kabupaten Magetan mencoba berfikir setidaknya membantu mambangkitkan semangat juang para pemilik usaha UMKM untuk tetap melanjutkan usahanya serta tidak putus asa.
Kegiatan yang Pemerintah Kabupaten Magetan lakukan dengan adanya KKN, memberi pencerah, terbilang cukup optimal, dimana sasaran UMKM terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan dengan sebelum adanya kegiatan KKN Pencerah ini.
Tersebut dimanfaatkan oleh para aktifis berbagai bidang berembug membentuk sebuah komonitas dengan nama Kopikir turut ambil bagian menghidupkan salah satu pasar tradisional yang letaknya ditengah kota Kabupaten Magetan, mereka membuat sebuah event hiburan setiap malam Minggu dengan maksud agar para pedagang disekitar Baru Magetan penghasilanya bisa meningkat.
Para penghibur pentas Kopikir
Kopikir melakukan hal tersebut murni mandiri dari dana anggotanya, sponsor serta dari donator yang berpartisipasi untuk keberhasilan rencana dan niat kopikir untuk meningkatkan perekonomian kerakyatan masyarakat sekitar Pasar Baru.
Ternyata apa yang dilakukan Kopikir berhasil bisa menghipnotis masyarakat Magetan mendatangi Pasar Baru dan mereka rela menyisihkan koceknya sebagai saweran untuk para penghibur pentas Kopikir.
Kru Kopikir Magetan
Dan saat sekarang Kopikir di minta pentas untuk di beberapa Kecamatan yang ada di Kabupaten Magetan, artinya apa yang dilakukan Kopikir merupakan suatu keberhasilan menumbuhkan ekonomi kerakyatan yang ada di kabupaten Magetan.
Car Free Day (CFD) yang mengundang para pedagang untuk berjualan di sepanjang jalan Yos Sudarso
Kemudian LPM dan Pemerintah Kelurahan Kebonagung membuat Car Free Day (CFD) yang mengundang para pedagang untuk berjualan di sepanjang jalan Yos Sudarso, awalanya hanya beberapa pedagang saja yang ikut serta, kemudian di minggu kedua dan ketiga semangkin banyak pedagang yang berjualan, walaupun ada beberapa keritikan bahwa CFD itu sebagai pasar krempeng danamun panitia tetap melaksakan CFD.
Pedagang menjajaka dagangan harga mulai dari seribu hingga 15 ribu
Kenapa demikian ? Panitia berharap kedepannya biar diatur oleh pemerintah Kabupaten Magetan, entah lokasinya di perpanjang atau dicarikan tempat yang sesuai.
Ditulis oleh Lilik Abdi Kusuma.