Beritatrends, Pringsewu – PJ Bupati Pringsewu Adi Erlansyah hadir dalam perayaan HUT IBI Ke 72 dan Seminar Sehari.
Ikatan Bidan Indonesia perlu melakukan konsolidasi kedalam dan advokasi kesemua stakeholders terkait untuk penguatan profesi dan menyiapkan anggota dalam menghadapi berbagai tantangan, sebagaimana tema peringatan, yakni ‘Satukan Langkah Dalam Tranformasi Kesehatan Untuk Penguatan Pelayanan Kebidanan Berkesinambungan Berbasis Bukti’. Hal tersebut dikatakan Pj.Bupati Pringsewu Adi Erlansyah pada acara HUT ke-72 Ikatan Bidan Indonesia (IBI) di Hotel Urbanstyle By Frontone, Pringsewu, Kamis (27/07/2023).
Peringatan HUT ke-72 IBI yang ditandai dengan prosesi pemotongan tumpeng dan seminar sehari dengan narasumber diantaranya Ketua IBI Provinsi Lampung Mery Destiaty, S.Tr.Keb., S.KM., M.Kes., juga dihadiri Kadis Kesehatan Kabupaten Pringsewu dr.Ulinoha, perwakilan dari BPJS Kesehatan, Universitas Aisyah Pringsewu, Universitas Muhammadiyah Pringsewu, organisasi profesi kesehatan, GOW Kabupaten Pringsewu serta instansi terkait lainnya, HIPAKAD Kabupaten Pringsewu.
Adi Erlansyah meyakini dengan usia yang sangat matang sebagai organisasi profesi dengan jumlah anggota mencapai 777 orang, IBI akan terus eksis mengingat pengalaman adalah kekayaan dan guru terbaik untuk menyongsong masa depan yang penuh tantangan serta mewujudkan profesionalitas bidan.
“Salah satunya dengan pelayanan kebidanan berkesinambungan yang bermutu, berfokus pada upaya pencegahan, promosi dan pemulihan kesehatan ibu dan anak serta kesehatan reproduksi,” katanya.
Pj.Bupati Pringsewu berharap para bidan yang tergabung dalam IBI Kabupaten Pringsewu dapat menjalankan amanah mulia ini dengan ikhlas dan penuh tanggungjawab sebagai pelopor, inspirator, edukator, dan sebagai teman dari ibu-ibu terkait kehamilan serta keluhan kesehatan ibu hamil, bayi, anak bahkan manula.
“Jika dilaksanakan dengan baik, InshaAllah akan berperan penting dalam menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi di Kabupaten Pringsewu khususnya, dan Provinsi Lampung pada umumnya,” ujarnya.
Pj.Bupati menyatakan pihaknya akan mendukung dan menantikan inovasi dari IBI dalam upaya mengembangkan potensi para bidan serta meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Kabupaten Pringsewu.
“Selamat ulang tahun ke-72 untuk seluruh pengurus dan anggota Ikatan Bidan Indonesia, semoga dengan pengalaman selama 72 tahun ini, IBI akan semakin baik lagi dan akan terus melanjutkan sinergitas bersama Pemerintah Kabupaten Pringsewu dalam mewujudkan pelayanan kesehatan masyarakat di Kabupaten Pringsewu,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua IBI Kabupaten Pringsewu Nuryatun, S.ST., M.Kes. mengatakan tujuan peringatan HUT ke-72 IBI yakni memperkuat profesi bidan dalam menghadapi era globalisasi, meningkatkan kualitas anggota serta memantapkan IBI sebagai organisasi bidan yang handal, kemudian meningkatkan tali silaturahmi dan memperkokoh persaudaraan diantara anggota serta meningkatkan rasa persatuan bidan dalam Ikatan Bidan Indonesia dan juga meningkatkan pengetahuan perkembangan kebidanan di era globalisasi.
Dikatakan Nuryatun, usia 72 tahun merupakan usia yang sangat matang dengan banyak pengalaman yang sudah dilalui sebagai organisasi profesi.
“Profesi bidan saat ini terus berubah mengikuti perkembangan dan perubahan globalisasi, dimana tuntutan terhadap kualitas pelayanan pendidikan kebidanan semakin tinggi, disamping berbagai pemikiran tentang profesi bidan juga memberikan tantangan untuk terus memperkuat profesi dengan standar kompetensi,” katanya.
Menurutnya, IBI selama ini telah membuktikan peran strategisnya dalam meningkatkan kesehatan ibu dan anak di Indonesia.
Salah satu kegiatan yang sudah dilakukan dalam mendukung program pemerintah untuk percepatan penurunan stunting di Indonesia dan khususnya di Kabupaten Pringsewu, yakni bidan telah melakukan pendampingan kepada keluarga yang beresiko terjadinya stunting bersama dengan kader PKK dan kader KB, sebagai tim pendamping keluarga percepatan penurunan stunting.
“Alhamdulillah, di Kabupaten Pringsewu terdapat 309 tim. Akan tetapi tantangan ke depan bukan semakin mudah, untuk itu kita harus menyikapi dengan baik tantangan ini ke depan, salah satunya adalah liberalisasi pelayanan kesehatan dalam era globalisasi,” ujarnya.