Warga Ngrupit Ramai-Ramai Geruduk Kantor Desa
Beritatrends, Ponorogo – Puluhan warga Desa Ngrupit Kecamatan Jenangan menggelar aksi unjuk rasa dengan menggeruduk kantor desa setempat, Kamis (30/3) sekitar pukul 09.00 wib.
Unjuk rasa tersebut merupakan akibat adanya dugaan penyewengan dana desa dan dana retribusi pasar Janti oleh Kades Ngrupit. Sehingga masyarakat menuntut kejelasan dan transparansi dari Pemerintah Desa.
Dengan mengendarai sepeda motor massa tiba di kantor Desa Ngrupit Kecamatan Jenangan melakukan demo dengan orasi sambil membentangkan poster bertuliskan Kepala Desa harus jujur dan transparan terkait PAD Desa, Masyarakat Ki Yo mantau kinerjamu dadi ojo sak karepmu Dewe, dan PAD desa ora jelas kok masyarakat Kon tentrem Jane piye ki.
Korlap aksi Arif Wiyono/Kelik menyampaikan bahwa, aksi unjuk rasa yang dilakukan menuntut terkait adanya dugaan penyalahgunaan dana desa, maka warga masyarakat menuntut keterbukaan penggunaan dana desa tersebut. Warga tidak menghalangi atau melawan rencana Kepala Desa untuk merevitalisasi pasar Janti. Namun, warga meminta kejelasan tentang anggaran yang dipungut dari retribusi pasar janti, baik dari bulanan, tahunan, listrik dan sumur yang semuanya telah dibayar dan masuk PAD desa.
“Kita meminta kepala desa untuk membuka data yang ada di desa dengan data dari warga supaya dicocokkan. Sebab besaran anggaran yang disampaikan oleh Kepala Desa selalu berubah-ubah. Mulai dari sekitar 5 juta, trus 6 juta lebih tanpa bisa menunjukkan data, dan menurut hitungan kami jauh selisihnya. Maka, kita minta transparansi hal tersebut, dan sebelum permasalahan PAD desa ini selesai, pembongkaran pasar Janti mohon ditunda dulu, “katanya.
Selain itu, agar pihak Pemerintah Desa Ngrupit untuk menjelaskan peruntukan dan gambaran bangunan terkait revitalisasi pasar Janti.
“Juga agar mengembalikan barang-barang milik warga pemilik warung apabila terjadi pembongkaran pasar karena desa hanya berhak atas tanahnya saja. Dijelaskan penerimaan dari retribusi desa serta penggunaannya secara transparan, “imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Desa Ngrupit Suherwan mengatakan, bahwasannya sebelum munculnya rencana revitalisasi pertokoan pasar Janti tersebut, terlebih dahulu telah dimusyawarahkan para ketua RT, BPD dan perwakilan pedagang pasar.
“Yang sepakat untuk merevitalisasi pasar Janti agar terlihat bagus dan rapi. Terkait pendapatan retribusi pasar Janti sekitar Rp 6.650.000,-/bulan, sesuai catatan di kas desa terkumpul Rp 13.850.000,- dipotong Rp 7.180.000 (biaya dan honor penarik retribusi). Dan rencana exs pasar Janti akan kita buat pertokoan dilengkapi dengan rest area/lokasi parkir yang bagus sehingga terlihat pasar modern rapi dan bagus, “ujarnya.
Dan hasil kesimpulan atau kesepakatan dialog perwakilan warga dan Pemerintah Desa Ngrupit menyatakan siap mempertanggungjawabkan apabila ditemukan bukti penyelewengan terkait dana retribusi pasar Janti.
Rencana pada hari Selasa 4 April 2023 pukul 20.00 wib rencana akan dilakukan musyawarah mulai dari tingkat RT, RW dan BPD terkait rencana revitalisasi pasar Janti serta penerimaan dan penggunaan dana retribusi pasar Janti.
Tidak melakukan pembongkaran pasar sebelum terjadi kejelasan dan kesepakatan dari warga. Serta agar pihak desa melakukan sosialisasi terlebih dahulu sebelum melakukan pembongkaran pasar agar warga yang memiliki lapak di pasar Janti bisa melakukan persiapan dan pemindahan barang-barang milik warga.