Salah satu teknisi Media radio siarkan secara langsung upacara peringatan hari kesaktian pancasila di Lapangan Suco.
Beritatrends, Magetan – Radio Magetan Indah yang notabennya merupakan sarana utama pemerintahan kabupaten Magetan (Khususnya melalui udara) dalam memberikan informasi kepada masyarakat, malah tak siarkan secara langsung upacara peringatan hari kesaktian pancasila di Lapangan Suco, Bendo, Magetan, Sabtu (1/10/2022) pagi.
Radio milik Pemkab Magetan yang dikelola oleh Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) Dinas Komunikasi dan Informasi Magetan melalui jalur udara 104,9 FM ini beralasan, Radio sedang mengalami kerusakan teknis pada pemancarnya.
“Sebenarnya sudah ada rencana untuk siaran relai bersama media yang lain untuk meliput langsung di lokasi upacara, tapi karena tadi pagi ada laporan dari teknisi ada kerusakan pada pemancar, maka itu harus takedown dulu,” kata Kepala Bidang Informasi Komunikasi Publik Dinas Kominfo Magetan, Eko Budiono, Sabtu (1/10).
Karena alasan itulah Radio Magetan Indah tidak dapat ikut siaran relai langsung bersama Radio lain dan Media lain yang meliput di lokasi monumen Suco.
Eko menjelaskan, saat ini kerusakan sudah mendapat penanganan dari tenaga teknis untuk di perbaiki dan bakal segera bisa siaran lagi.
“Tidak ada unsur lain, semata-mata karena ada kerusakan teknis,” tegasnya.
Radio Magetan Indah setiap harinya melakukan siaran mulai pukul 06:30 WIB – 00:00 WIB pada saluran udara 104,9 FM. Radio ini juga terhubung dengan internet sehingga bisa di jangkau oleh masyarakat luas.
Ditambahkan oleh Eko Budiono, Radio Magetan Indah telah berbenah dan dilakukan pengembangan secara bertahap oleh pemerintah, melalui LPPL agar menjadi radio informasi bagi masyarakat.
“Radio Magetan Indah juga masuk pada anggaran Diskominfo, kita fungsikan sebagai bagian sarana media Diseminasi informasi pembangunan,” ungkapnya.
Menurutnya, segmentasi pasar maupun konsumen radio masih sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Sebagai contohnya bisa dinikmati sambil melaksanakan aktifitas, beda dengan media lain yang harus fokus, misalnya membaca.
“Radio masih efektif untuk sarana
Diseminasi, informasi cepat. Masih menjadi PR kita saat ini bagaimana mengenalkan radio ini sehingga menjadi rujukan informasi,” tutupnya.